Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Truk Banyak yang Kelebihan Bobot, Pengaruhi Kualitas Ban

Kompas.com - 20/11/2020, 19:31 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Ban pada kendaraan niaga merupakan komponen yang sangat penting untuk menghitung biaya operasionalnya setiap hari. Semakin baik performa ban, maka operasionalnya pun bisa ditekan.

Memilih ban untuk kendaraan niaga memang tidak mudah. Semua model ban memang sudah sesuai standar SNI, namun mengapa ada yang memiliki performa yang baik dan ada juga yang kurang maksimal saat digunakan.

Tire & Rim Consultant dan Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, Bambang Widjanarko mengatakan, pemakaian ban di truk sebenarnya mengikuti kebutuhannya masing-masing.

Baca juga: Catat, Kebiasaan Ini Bikin Transmisi Matik Jadi Cepat Rusak

tapak ban busOmbro tapak ban bus

“Di Indonesia ini, penggunaan ban, daya angkutnya selalu melebihi batas standar keamanan yang ditetapkan pabrik atau overtonase,” ucap Bambang kepada Kompas.com, Jumat (20/11/2020).

Dari semua ban yang lolos uji SNI ini, ada yang mampu bertahan 30 persen melampaui batas standar pabrik, ada yang 50 persen, bahkan 100 persen baru meledak. Namun besar toleransi ini tidak akan pernah diekspos oleh lembaga sertifikasi manapun.

“Kalau toleransi tersebut diekspos, tentu pengguna akan mencoba menantang batas kapasitas sebuah ban. Hal ini dapat menjadi biang keladi kecelakaan dan kerusakan jalan,” kata Bambang.

Baca juga: Toyota Luncurkan Vios Terbaru, Harga Mulai Rp 262 Jutaan

Bambang mengatakan, setiap pabrik ban sudah pasti memberikan batas toleransi terhadap pelanggatan kapasitas dalam penggunaan ban. Penggunaan ban untuk overtonase tersebut adalah pilihan dari masing-masing konsumen.

“Jika berbeda bahan baku dan kualitasnya baru akan ketahuan saat dipakai. Ban itu bukan bisa dicicpi, tapi harus coba dipakai,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau