JAKARTA, KOMPAS.com - Mengganti jenis bahan bakar minyak (BBM) dengan oktan yang lebih tinggi memang sering dilakukan oleh para pemilik kendaraan.
Selain mengganti jenis bensin, ternyata ada cara lain yang juga dilakukan oleh sebagian pemilik kendaraan agar oktan bahan bakar bisa naik.
Salah satunya adalah dengan menambahkan bahan lain ke dalam tangki bahan bakar kendaraan.
Hanya saja, kadang bahan yang digunakan sebagai campuran dianggap tidak biasa seperti kamper.
Pengharum lemari pakaian ini dianggap memiliki kandungan zat yang bisa meningkatkan Research Octane Number (RON) bensin.
Baca juga: Blokir STNK yang Mati 2 Tahun Segera Diberlakukan
Sehingga, jika bahan ini dicampurkan pada bahan bakar di dalam tangki maka oktan BBM bisa naik dan menjadikannya lebih sempurna dibandingkan sebelumnya.
Benarkah, kamper bisa meningkatkan oktan bensin? Kepala Bengkel Auto 2000 Cilandak Suparna mengatakan, untuk memastikan anggapan tersebut perlu dilakukan pembuktian.
Sehingga, sebelum ada yang membuktikan apakah benar ada efek tersendiri ketika kamper dicampur bensin maka belum bisa dipastikan kebenarannya.
“Harus ada yang benar-benar melakukan pembuktian sehingga tidak menimbulkan efek negatif,” kata Suparna kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Suparna justru mengatakan, bahwa ketika bensin dicampur dengan bahan lain seperti kapur barus bisa saja menyebabkan efek yang tidak baik.
Baca juga: Blokir STNK Segera Berlaku, Pelajari Regulasinya
Seperti akan muncul gel, menyebabkan terjadinya korosif tangki dan membuat pembakaran di ruang bakar menjadi tidak maksimal.
Hal ini karena, bukan tidak mungkin campuran bahan-bahan tersebut akan menyebabkan terjadinya reaksi lain di dalam tangki.
“Apapun yang dimasukkan itu akan menimbulkan campuran di dalam bahan bakar tersebut. Bahan seperti itu (kamper) sering menimbulkan gel,” katanya.
Suparna juga mengatakan, selama ini bahan seperti pengharum pakaian tersebut bukanlah bahan yang sudah diuji untuk dicampurkan dengan bensin.
Baca juga: Blokir STNK yang Mati 2 Tahun Akan Berlaku di Seluruh Indonesia
Maka dari itu, Suparna menyarankan, pemilik kendaraan agar tidak sembarangan melakukan pencampuran bahan bakar dengan kamper.
“(kamper) bukan bahan yang sudah diteliti dan yang sudah diuji, kalau bahan yang sudah teruji masih sangat oke,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.