JAKARTA, KOMPAS.com - Ketika berboncengan dengan sepeda motor posisi ideal, ialah penumpang belakang duduk menghadap depan, kemudian membekap atau memeluk pengendara agar gerakan keduanya seirama.
Tetapi masalah yang di lapangan adalah posisi tersebut mungkin jadi kendala jika pengendara dan penumpangnya lawan jenis. Terutama pembonceng perempuan yang risih jika duduk rapat dengan laki-laki, apalagi yang bukan pasangan.
Baca juga: Ingat Jangan Cuma Andalkan Spion Saat Berbelok
Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, bila tidak ingin memeluk pengendara, caranya bisa dengan menempelkan kedua lutut ke bagian pinggang pengendara.
“Mungkin risih karena bukan pasangan. Terus bagaimana, caranya kedua bagian dengkul harus membekap pinggul pengemudi, jepitkan,” ujar Jusri saat dihubungi Kompas.com, Jumat (6/11/2020).
Jusri melanjutkan, dengan cara sederhana ini bisa menggantikan posisi rapat yang disarankan dalam posisi berkendara yang baik dan benar.
Baca juga: Tekan Potensi Kecelakaan, Berikut Tips Aman Mengemudi Saat Hujan
Dari kacamata ajaran keselamatan berkendara, posisi pembonceng memang sangat penting sebab tugas penumpang ialah menyelaraskan gerakan tubuh dengan pengendara.
“Posisi berkendara itu termasuk boncenger. Duduk yang paling ideal menghadap ke depan. Selain itu juga penumpang harus membekap atau memeluk pengendara, seperti menyatu,” kata Jusri.
Namun, bila posisi tersebut sulit untuk dilakukan dengan alasan bukan pasangan, maka pembonceng bisa melakukan posisi merapatkan lutut ke pinggang pengemudi. Ini adalah posisi yang paling ideal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.