Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas Resesi Sampai Juga ke Bisnis Mobil Bekas

Kompas.com - 07/11/2020, 08:22 WIB
Stanly Ravel,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Selain agen pemegang merek (APM), status Indonesia yang memasuki masa resesi ekonomi juga mendapat komentar dari para pebisnis mobil bekas.

Rata-rata menilai imbas resesi akan membuat daya beli dari masyarakat kembali melemah yang ujungnya tentu saja berdampak pada perlambatan bisnis jual beli mobil bekas.

Presiden Direktur Mobil88 Halomoan Fischer mengatakan, adanya resesi di Indonesia seperti dua mata koin. Pada satu sisi ada ancaman, dan satu sisi lainnya ada kesempatan.

"Ada ancaman ada opportunity. Bicara dari segi ancaman, sudah pasti dari daya beli yang akan makin terbatas, dengan demikian otomatis mereka (konsumen) akan lebih pada kebutuhan-kebutuhan pokok, yang tersier akan dihindari dulu," ujar Fischer kepada Kompas.com, Jumat (6/11/2020).

Baca juga: Indonesia Resesi, Ini Respons Toyota, Daihatsu, dan Suzuki

Pasar mobil bekas di bulan RmadhanStanly/Otomania Pasar mobil bekas di bulan Rmadhan

"Dari situ, artinya ada kemungkinan untuk segmen tersebut akan hilang. Segmen yang dimaksud itu mereka yang beli mobil bekas untuk kebutuhan upgrade atau memang untuk peremajaan, akan turun drastis," kata dia.

Namun, untuk konsumen yang memang membeli mobil bekas lantaran dorongan kebutuhan akan transportasi dalam menunjang aktivitas, Fischer mengklaim akan tetap berjalan.

Artinya, besar kemungkinan yang membeli mobil bekas pada masa resesi akan didominai masyarakat yang benar-benar mementingkan fungsi dari mobil, bukan lagi untuk pemuas ego seperti naik kelas dan lain sebagainya.

Mobil mewah di pasar mobil bekasOtomania/Setyo Adi Mobil mewah di pasar mobil bekas

"Resesi bukan berarti ekonomi berhenti, karena ini kan terjadi karena beberapa bulan lalu. Jadi arahnya ke soal fungsi dari kendaraan, dari segi jenis akan banyak ke MPV atau city car, dan LCGC, tidak bisa berharap dari segmen menengah ke atas atau luxury," kata Fischer.

Baca juga: Menu Mobil Bekas Rp 80 Jutaan per November, Ada Sigra, Calya, sampai BMW

Kondisi serupa juga diutarakan oleh Herjanto Kosasih, Senior Manager Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua. Menurut Herjanto, adanya resesi akan membuat pasar mobil bekas sulit untuk diprediksi.

Walaupun tetap akan ada pergerakan, namun secara statistik akan sangat lambat karena timbulnya beberapa pertimbangan dari konsumen untuk mengeluarkan uang.

Diler mobkas BMW, Astra Autoprima.Febri Ardani/Otomania Diler mobkas BMW, Astra Autoprima.

"Sebelumnya kita berharap November jelang akhir tahun ini kan pasar setidaknya bisa lebih baik, tapi dengan kondisi sekarang sudah pasti gerak lambat," ucap Herjanto.

"Daya beli memang tak bisa dihindari akan menurun, selain mobil-mobil menengah ke atas yang akan lesu, mobil-mobil tahun mudah juga akan demikian, karena masih punya nilai jual yang cukup tinggi juga kan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau