JAKARTA, KOMPAS.com - Kawasaki Ninja ZX-25R menjadi motor sport full fairing 250 cc yang banyak dibicarakan orang. Motor ini membuat gebrakan dengan mesin 4-silinder yang digunakannya.
Beberapa waktu lalu, Kompas.com sudah mendapatkan impresi saat menguji ZX-25R di Sirkuit Sentul, Bogor. Performanya luar biasa, tarikan atasnya mengagumkan dan handling juga lincah saat diajak menikung.
Baca juga: Rumors Tampang Ninja ZX-25R Jika Diubah Jadi Naked Bike
Ditambah lagi, penyematan Power Mode dan Kawasaki Quick Shifter (KQS) sangat terasa manfaatnya saat menggeber motor sport 250 cc ini di sirkuit.
Tentunya, konsumen ingin mengendarai motor ini lebih banyak di jalan daripada di sirkuit. Lantas, bagaimana impresi berkendara dengan ZX-25R untuk harian?
Sebelumnya, perlu diingat bahwa ini adalah motor sport. Maka itu, posisi berkendaranya dibuat merunduk. Posisi setangnya juga diletakkan di bawah segitiga alias under yoke.
Sehingga, tidak bisa dikatakan bahwa motor ini sangatlah nyaman. Khususnya, untuk penggunaan harian, di mana akan bertemu dengan kemacetan. Sebab, dengan posisi badan yang merunduk, bagian tangan, pundak, atau pinggang, bisa saja lebih cepat kelelahan.
Meski demikian, ZX-25R punya tinggi jok yang cukup ramah dengan postur orang Indonesia pada umumnya. Test rider Kompas.com dengan postur badan 155 cm dan berat 57 kg bisa cukup nyaman berada di atas motor ini. Meski kaki sedikit jinjit, tapi masih bisa percaya diri menahan beban motor.
Sebelumnya, perlu diketahui dulu karakter mesin 4-silinder ini. Meskipun banyak yang mengatakan motor zaman sekarang sudah tidak perlu dipanaskan lagi, karena sirkulasi olinya sudah jauh lebih baik, tapi berbeda dengan ZX-25R.
Motor ini tetap perlu dipanaskan, setidaknya sampai temperatur mesin di panel instrumen mendekati angka 70 derajat Celcius.
Tujuannya bukan karena membiarkan olinya bersikulasi dulu, tapi agar mesin mencapai temperatur yang ideal. Sehingga, saat diajak berakselerasi, respons mesin sudah lebih baik.
Saat dikendarai, raungan suara dari mesin 4-silinder sejajar ini memang menggugah selera untuk menarik tuas gas. Memang dengan konfigurasi mesin ini, dimensi motor jadi sedikit lebih lebar. Tapi, posisi paha menjepit tangki tetap nyaman. Sehingga, motor tetap mudah dikendalikan.
Dengan Power Mode dan Kawasaki Traction Control (KTRC), pengendara motor ini jadi bisa menyesuaikan motor dengan kondisi jalan. Saat kondisi jalan sepi atau lengang, Power Mode di posisi Full (F) bisa jadi pilihan untuk merasakan performa mesin 100 persen.
Lalu, saat kondisi jalan ramai atau ingin berkendara dengan santai, Power Mode di posisi Low (L) juga sudah cukup. Performa mesin hanya sekitar 60 persen, tapi bukan berarti tenaganya jadi tidak terasa. Akselerasi memang sedikit tertahan, tapi saat di putaran atas tetap melimpah tenaga yang dihasilkan.
Ketika berada dalam kondisi jalan yang ramai atau macet, mungkin banyak orang yang pernah mengendarai motor gede (moge) atau motor dengan mesin 4-silinder mengeluhkan soal panas yang dihasilkan. Hal tersebut juga bisa dirasakan pada ZX-25R.
Bagian betis dan paha bagian dalam terasa lebih hangat ketika motor terjebak di kondisi macet atau bahkan sekadar berhenti di lampu merah. Tapi, saat melaju kembali rasa hangat tersebut tidak begitu terasa. Jika melihat temperatur pada panel instrumen, suhunya bisa mencapai 100 derajat Celcius.
Kompas.com juga sempat menguji motor ini dalam kondisi hujan deras. Menariknya, meski kondisi jalanan basah, tapi tetap percaya diri melaju menggunakan ZX-25R. Fitur KTRC dengan tiga tingkatan ini benar-benar sangat bisa diandalkan.
Terkait performa, ZX-25R dibekali mesin DOHC, 4-silinder segaris, 16 katup, dan berpendingin cairan. Mesin ini mampu menghasilkam tenaga maksimum hingga 49,3 tk pada 15.500 rpm dsn torsi maksimal mencapai 22,9 Nm pada 14.500 rpm.
Dengan tenaga sebesar itu, sudah sangat cukup apabila menggunakan motor ini untuk keperluan harian, seperti berangkat ke tempat kerja atau ke kantor. Tenaganya tidak berlebihan, bobot motor tidak terlalu berat, dan konsumsi bahan bakarnya juga cukup irit.
Saat Kompas.com menguji motor ini dengan Power Mode di posisi F dan KTRC dinonaktifkan, rata-rata konsumsi bahan bakar pada layar panel instrumen mencatatkan sekitar 23-25 kilometer per liter.
Sedangkan saat mode L digunakan, rata-rata konsumsi bahan bakar yang tertera pada panel instrumen bisa mencapai sekitar 30 kilometer per liter. Dengan catatan, berkendara tidak lebih dari 70 kilometer per jam.
Baca juga: Modifikasi Kawasaki Ninja ZX-25R Full Carbon, Tembus Rp 122,5 Juta
Untuk pengereman, sudah cukup baik, mampu mengimbangi akselerasinya. Begitu pula suspensinya yang nyaman dan tidak terlalu keras. Sedangkan pada sistem pencahayaannya, juga sudah cukup baik, lampu depan LED-nya memberikan penerangan dengan maksimal.
Fitur Kawasaki Quick Shifter (KQS) yang terdapat pada tipe Special Edition (SE) ABS cukup membantu dalam hal akselerasi. Tapi, fitur ini lebih enak untuk digunakan jika kondisi lalu lintas tidak ramai.
Namun, sering kali di beberapa kesempatan, test rider Kompas.com masih refleks untuk menarik tuas kopling. Sulit untuk menghilangkan kebiasaan menarik tuas kopling, karena fitur ini juga termasuk teknologi yang baru diaplikasi sebagai fitur bawaan pabrikan untuk motor kelas 250 cc.
Untuk penggunaan harian, dengan jarak sekali perjalanan sekitar 25 km, ZX-25R cukup direkomendasikan untuk dijadikan teman perjalanan. Dari segi harga, motor sport 250 cc 4-silinder ini juga masih masuk akal. Tipe SE ABS dibanderol Rp 112,9 juta (OTR Jakarta) dan tipe Standard harganya Rp 96 juta (OTR Jakarta).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.