Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengemudi Jarak Jauh Waspada Mesin Mobil Overheat

Kompas.com - 28/10/2020, 11:22 WIB
Ari Purnomo,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebelum melakukan perjalanan jarak jauh menggunakan mobil pribadi, sebaiknya dipastikan kondisi mobil benar-benar siap digunakan.

Pengecekan setiap komponen kendaraan roda empat perlu dilakukan guna memastikan setiap bagiannya bekerja dengan baik saat digunakan.

Dengan memastikan kondisi kendaraan yang digunakan maka akan menjamin keamanan serta kenyamanan selama menempuh perjalanan jarak jauh.

Mengingat, selama ini tidak sedikit kejadian mesin mobil mengalami panas berlebih atau overheat ketika digunakan.

Baca juga: Blokir STNK Segera Berlaku, Pelajari Regulasinya

Kondisi ini tentunya bisa membuat panik pengemudi, karena tidak menutup kemungkinan kejadian ini bisa berimbas pada permasalahan lain seperti kerusakan mesin atau bahkan terjadinya kebakaran.

Ilustrasi mesin mobil overheatSHUTTERSTOCK Ilustrasi mesin mobil overheat

Sigit Wahyu Anggoro, Division Head After Sales & Biz Solution CARfix Indonesia, mengatakan, kondisi mesin mengalami panas berlebih bisa dideteksi dan pengemudi tidak perlu langsung panik.

Pengemudi bisa melakukan langkah-langkah untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan.

“Bila di perjalanan temperatur mobil anda mengalami overheat, indikasinya bisa dilihat dari mesin mengeluarkan asap, mesin tersendat sendat dan mesin langsung mati,” kata Sigit kepada Kompas.com, Selasa (27/10/2020).

Baca juga: Blokir STNK yang Mati 2 Tahun Segera Diberlakukan

Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan pengemudi jika mesin mengalami overheat

1. Jangan panik

Sigit mengatakan, yang pertama dilakukan ketika mengalami mesin mobil overheat adalah tidak panik.

Pengemudi bisa langsung menepikan mobilnya ketika mesin mobil sudah menunjukkan tanda-tanda overheat.

“Tepikan mobil di tempat yang benar-benar aman dan tidak mengganggu aktivitas mobil lainnya,” katanya.

2. Matikan mesin

Setelah mobil dalam posisi di pinggir atau di tepi jalan yang aman, Sigit menambahkan, mesin sebaiknya langsung dimatikan.

“Matikan mesin dan diamkan mobil selama 15 hingga 30 menit untuk mendinginkan suhu mesin,” ucapnya.

Ilustrasi memeriksa radiator mobilSHUTTERSTOCK Ilustrasi memeriksa radiator mobil

3. Jangan buka tutup radiator

Saat kondisi mesin mengalami panas berlebih, Sigit mengatakan, jangan langsung membuka tutup radiator.

Kadang, saat mengalami overheat tidak sedikit pengemudi yang teledor dengan langsung membuka tutup radiator padahal posisinya masih panas.

Baca juga: Bayar Pajak Kendaraan Satu Tahunan Bisa Diwakilkan, Ini Syaratnya

“Langsung membuka tutup air radiator akan berbahaya, karena airnya masih panas dan akan membahayakan diri sendiri,” tuturnya.

4. Periksa radiator

Jika kondisi mesin sudah mulai dingin atau lebih kurang 30 menit bisa dicoba untuk melakukan pemeriksaan air radiator. Selain itu juga periksa bagian motor dinamo untuk memastikan kondisinya.

“Jika air radiator berkurang, maka isi kembali sesuai dengan batas maksimalnya. Kemudian mesinnya kembali dihidupkan,” kata Sigit.

Petugas menderek dua mobil yang terbakar, dua mobil dalam kondisi pecah kaca dan satu bus operasional di Mapolsek Ciracas,  Sabtu (29/9/2020)KOMPAS.COM/WALDA MARISON Petugas menderek dua mobil yang terbakar, dua mobil dalam kondisi pecah kaca dan satu bus operasional di Mapolsek Ciracas, Sabtu (29/9/2020)

5. Bawa ke bengkel

Sigit menyarankan, jika langkah-langkah tersebut sudah dilakukan tetapi kondisi mesin tetap panas atau suhu masih tinggi sebaiknya mobil dibawa ke bengkel.

Baca juga: Tak Bayar Pajak Kendaraan Bisa Kena Tilang, Ini Aturannya

Dengan membawanya ke tempat yang lebih paham maka bisa membuat kondisi mobil bisa segera ditangani dan mencegah terjadinya kerusakan yang lebih parah.

“Jika kondisi temperatur suhu mesin masih tetap tinggi saat mobil mulai berjalan, maka harus segera dibawa ke bengkel, karena ada beberapa hal yang tidak bisa dibetulkan sendiri,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau