JAKARTA, KOMPAS.com - Melakukan perjalanan jarak jauh menggunakan mobil memang terkesan tidak akan lebih capai dibandingkan naik sepeda motor.
Padahal, seorang pengemudi yang menempuh perjalanan jauh juga bisa didera rasa lelah hingga mengantuk.
Apalagi, jika pengemudi tersebut tidak terbiasa mengendarai mobil dan menempuh jarak puluhan kilometer atau bahkan ratusan kilometer.
Kondisi tubuh yang tidak terbiasa tentunya juga berpengaruh terhadap rasa lelah yang menghinggapi ketika menempuh perjalanan.
Baca juga: Blokir STNK yang Mati 2 Tahun Akan Berlaku di Seluruh Indonesia
Untuk itu, pengemudi wajib melakukan peregangan atau beristirahat secara berkala di tengah perjalanan.
Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), mengatakan, selama menempuh perjalanan jarak jauh pada umumnya akan dikejar waktu untuk segera sampai di tempat tujuan.
Tetapi, pengemudi juga perlu mengetahui jika selama melakukan aktivitas menyetir tubuh juga membutuhkan waktu untuk beristirahat.
Ada perbedaan lama waktu istirahat sesuai dengan waktu perjalanan yang dilakukan oleh pengemudi.
“Jika perjalanan dilakukan siang hari maksimal menyetir antara 3 sampai 4 jam, tetapi jika malam hari maksimal 2 jam sekali beristirahat,” ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (27/10/2020).
Baca juga: Blokir STNK Segera Berlaku, Pelajari Regulasinya
Perbedaan periode untuk istirahat ini salah satunya disebabkan karena kebiasaan aktivitas tubuh manusia.
Sementara saat malam hari, siklus tubuh manusia seharusnya beristirahat, sehingga waktu istirahat saat mengemudi juga lebih cepat.
“Istirahat yang ideal disesuaikan dengan fisik, tapi idealnya 30 menit (maksimal) aktivitasnya olahraga ringan atau stretching),” katanya.
Jika lebih dari 30 menit, Sony menambahkan, sebaiknya digenapkan menjadi 45 menit atau 1 jam. Lamanya waktu istirahat itu bisa digunakan oleh pengemudi untuk tidur.
“Dan jangan lupa sebelum tidur minum kopi, karena efek dari kopi kan biasanya satu jam setelah meminum,” ucapnya.
Baca juga: Blokir STNK yang Mati 2 Tahun Segera Diberlakukan
Tetapi, saat istirahat Sony menyarankan agar digunakan secara maksimal sehingga tubuh bisa mengembalikan kondisinya kembali prima.
“Konsep istirahat adalah mengembalikan stamina tubuh, salah satunya bagaimana melancarkan aliran darah. Kalau ngobrol atau merokok itu kan bisa buang-buang energi, hanya terkesan istirahat saja,” tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.