Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Liburan Naik Mobil Pribadi, Aman Mengemudi Siang atau Malam Hari?

Kompas.com - 28/10/2020, 07:12 WIB
Ari Purnomo,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pergi berlibur menggunakan mobil pribadi menjadi pilihan banyak orang untuk menghabiskan libur pada momen cuti bersama.

Biasanya, liburan tidak hanya berwisata di dalam kota, tetapi bisa juga ke luar kota dengan jarak yang cukup jauh.

Selain mempersiapkan kendaraan yang akan digunakan, kondisi fisik pengemudi juga harus dijaga agar perjalanan bisa ditempuh dengan nyaman dan aman.

Baca juga: Blokir STNK Segera Berlaku, Pelajari Regulasinya

Kemudian, pemilihan waktu yang tepat saat melakukan perjalanan juga harus dipertimbangkan.

Ilustrasi mengemudi.SHUTTERSTOCK Ilustrasi mengemudi.

Jangan sampai kesalahan dalam memilih jam keberangkatan merusak momen liburan yang sudah direncanakan lama.

Terkait dengan waktu perjalanan, sebaiknya memilih waktu siang hari atau malam hari?

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, pemilihan waktu ini memang tergantung pada masing-masing orang.

“Mengemudi jarak jauh ini unik, masing-masing orang punya opini berbeda-beda dalam memilih nyetir terang (siang) atau atau gelap (malam). Semua biasanya selalu dikaitkan dari sisi kenyamanan,” kata Sony kepada Kompas.com, Selasa (27/10/2020).

Baca juga: Blokir STNK yang Mati 2 Tahun Akan Berlaku di Seluruh Indonesia

Waktu mengemudi ini, kata Soni, ada kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Misalkan, mengemudi saat siang hari mempunyai keuntungan, yakni lebih sesuai dengan siklus tubuh manusia.

“Selain itu, tingkat visibilitas luas dan keamanan lebih terjamin, tetapi kekurangannya panas, apalagi suka macet di beberapa spot,” ujarnya.

Tim Merapah Trans Jawa 3 Kompas.com melintas di tol Kertosono-Mojokerto pada malam hari.Kompas.com/Wahyu Adityo Prodjo Tim Merapah Trans Jawa 3 Kompas.com melintas di tol Kertosono-Mojokerto pada malam hari.

Adapun jika menempuh perjalanan jarak jauh pada malam hari akan lebih nyaman karena tidak panas dan kondisi lalu lintas relatif lebih sepi.

“Hanya saja, saat berkendara di malam hari dari segi keamanan kurang terjamin, apalagi ketika butuh pertolongan. Kemudian visibilitas juga terbatas dan berlawanan dengan siklus tubuh yang seharusnya untuk beristirahat,” ucapnya.

Baca juga: Blokir STNK yang Mati 2 Tahun Segera Diberlakukan

Untuk itu, Soni menyarankan, sebelum melakukan perjalanan jarak jauh untuk berlibur atau pulang kampung, sebaiknya mempertimbangkan waktu yang akan dipilih, yakni dari sisi keuntungan dan kerugiannya.

“Dari sisi safety, faktor risiko kecelakaan mengemudi lebih besar malam karena berkaitan dengan fatigue atau lelah. Bukan hanya diri sendiri, tapi juga pengemudi lain,” tuturnya.

Sekalipun, lanjut Sony, sudah beristirahat cukup sebelum berangkat, tapi tidak bisa mengubah ritme tubuh dengan seketika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau