JAKARTA, KOMPAS.com – Untuk membangun ekonomi Indonesia dalam konteks Making Indonesia 4.0, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mendorong Tanah Air agar menjadi negara tujuan investasi mobil listrik.
Menurut Luhut, sebelum pandemi Covid-19 banyak negara memilih untuk berinvestasi di China. Namun, kini investor mulai mengalihkan investasi mereka dan mencari negara lain yang punya potensi.
Indonesia jadi salah satu negara yang dilirik untuk industri mobil listrik. Ini bisa dilakukan lantaran memiliki sumber daya melimpah untuk memproduksi bahan baku.
Baca juga: Syarat dan Prosedur Perpanjangan Pajak STNK Tahunan
“Salah satu sektor yang dikembangkan dalam mewujudkan Making Indonesia 4.0 di Indonesia adalah sektor otomotif, terutama Electric Vehicle (EV),” ujar Luhut, dalam konferensi virtual (19/10/2020).
Luhut menjelaskan Indonesia memiliki sumber daya nikel, alumunium, dan tembaga yang melimpah. Ketiga sumber daya alam ini dapat diintegrasikan agar industri hilir bisa kompetitif dalam persaingan global.
Ia menambahkan, berdasarkan Global Battery Alliance, peningkatan produksi mobil listrik dapat menghasilkan 10 juta pekerjaan dengan nilai ekonomi sekitar 150 miliar dolar AS.
Baca juga: Tren SUV Kecil, Nissan Magnite Resmi Meluncur
Tak heran jika saat ini produsen mobil listrik dan baterai di dunia tengah mencari lokasi baru untuk berinvestasi.
Luhut juga mengatakan, pengembangan mobil listrik yang dilakukan sejumlah perusahaan global merupakan kelanjutan dari Perjanjian Paris tentang perubahan iklim.
“Apabila semua atau sebagian besar supply chain yang terkait bisa diproduksi di Indonesia, maka Indonesia bisa menjadi pemain kunci secara global di industri masa depan ini,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.