Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Faktor Penyebab Kerusakan Ban Mobil, Salah Satunya Kurang Tekanan Udara

Kompas.com - 18/10/2020, 10:42 WIB
Ari Purnomo,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ban merupakan komponen yang sangat vital pada kendaraan bermotor, tidak hanya roda dua tetapi juga roda empat.

Tetapi, untuk mobil ada sedikit perlakuan yang berbeda untuk menjaga agar ban tetap dalam kondisi prima dan siap ketika digunakan.

Sebagaimana komponen yang lainnya pada kendaraan, ban juga membutuhkan perawatan secara berkala.

Perawatan secara rutin wajib dilakukan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan saat digunakan, seperti pecah ban.

Baca juga: Pilihan Mobil Bekas Rp 70 Jutaan, Ada Yaris, Avanza sampai CR-V

Bagi pemilik mobil sebaiknya mengetahui sejumlah faktor yang berpotensi menyebabkan kerusakan pada karet pembungkus pelek ini.

Ilustrasi membaca kode produksi ban mobil untuk mengetahui usia banGridOto.com Ilustrasi membaca kode produksi ban mobil untuk mengetahui usia ban

On Vehicle Test (OVT) Manager PT Gajah Tunggal Tbk Zulpata Zainal mengatakan, perawatan pada ban bisa memperpanjang usia pemakaiannya.

“Dengan begitu maka bisa menghemat pengeluaran, karena tidak perlu sering membeli ban,” kata Zulpata kepada Kompas.com, Sabtu (17/10/2020).

Baca juga: Pilihan Mobil Bekas Rp 50 Jutaan di Balai Lelang, Ada Kijang Innova

Setidaknya ada tiga faktor yang bisa menyebabkan kerusakan ban

Perhatikan isi garasi, khususnya mobil Anda. Periksa tekanan udara ban mobil Anda dan sesuaikan dengan ketentuan yang biasa diletakkan di pintu mobil. Ban dengan isi yang ideal mampu menghemat penggunaan bahan bakar.huffingtonpost.com Perhatikan isi garasi, khususnya mobil Anda. Periksa tekanan udara ban mobil Anda dan sesuaikan dengan ketentuan yang biasa diletakkan di pintu mobil. Ban dengan isi yang ideal mampu menghemat penggunaan bahan bakar.

1. Kurang tekanan udara

Mungkin masih banyak pemilik mobil yang mengabaikan kondisi tekanan udara ban. Bahkan tidak jarang yang nekat mengendarai mobil dalam kondisi ban kempis.

Padahal, dalam kondisi tersebut ban sangat rawan mengalami kerusakan. Dan tidak menutup kemungkinan jika ban tetap dipakai sementara tekanan udara kurang bisa menyebabkan terjadinya pecah ban.

“Untuk terjadinya pecah ban sangat sulit, tetapi jika ban kurang tekanan udara dan tetap dipakai lama-lama dinding ban bisa rusak bahkan bisa pecah ban,” kata Zulpata.

Baca juga: Berburu Mobil Bekas Harga Rp 40 Jutaan di Balai Lelang Pekan Ini

Maka dari itu, Zulpata pun menyarankan, agar pemilik kendaraan rutin melakukan pengecekan tekanan udara.

Sebisa mungkin tekanan udara ban disesuaikan dengan rekomendasi pabrikan sehingga tetap aman dan nyaman saat digunakan.

Ilustrasi baru krikil di alur ban Ilustrasi baru krikil di alur ban

2. Kerikil di telapak ban

Pemilik mobil juga wajib memeriksa secara rutin kondisi telapak ban. Hal ini untuk mencegah adanya benda-benda kecil seperti kerikil atau lainnya yang menempel.

Zulpata mengatakan, meski berukuran kecil tetapi benda-benda tersebut bisa saja menjadi penyebab kerusakan ban.

“Periksa benda-benda kecil seperti batu yang menempel pada telapak ban, sebisa mungkin agar dibersihkan, karena bisa merusak ban,” ucapnya.

Baca juga: Deretan Mobil Bekas Harga Rp 60 Jutaan Akhir Pekan Ini

Kondisi ban aus berbulupopularmechanics.com Kondisi ban aus berbulu

3. Tidak melakukan rotasi

Ban mempunyai tingkat keausan yang berbeda-beda dari setiap sisinya, meskipun pembelian dilakukan secara bersamaan.

Perilaku berkendara dan juga tekanan yang berbeda pada setiap titik menjadi salah satu penyebabnya.

Baca juga: Menu Mobil Bekas Rp 50 Jutaan Pekan Ini, Ada Jazz, CR-V, hingga BMW

Untuk menjaga agar keausan ban bisa sama atau rata di empat sisi perlu dilakukan rotasi.
Zulpata mengatakan rotasi ban mobil sebaiknya dilakukan secara rutin dalam periode tertentu.

“Keausan ban yang tidak rata membuat umur ban jadi pendek, karena ban yang sudah parah keausan tidak rata tadi. Rotasi ban juga menjadi salah satu bagian dari perawatan ban,” tuturnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau