JAKARTA, KOMPAS.com - Ban merupakan komponen yang sangat vital pada kendaraan bermotor, tidak hanya roda dua tetapi juga roda empat.
Tetapi, untuk mobil ada sedikit perlakuan yang berbeda untuk menjaga agar ban tetap dalam kondisi prima dan siap ketika digunakan.
Sebagaimana komponen yang lainnya pada kendaraan, ban juga membutuhkan perawatan secara berkala.
Perawatan secara rutin wajib dilakukan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan saat digunakan, seperti pecah ban.
Bagi pemilik mobil sebaiknya mengetahui sejumlah faktor yang berpotensi menyebabkan kerusakan pada karet pembungkus pelek ini.
On Vehicle Test (OVT) Manager PT Gajah Tunggal Tbk Zulpata Zainal mengatakan, perawatan pada ban bisa memperpanjang usia pemakaiannya.
“Dengan begitu maka bisa menghemat pengeluaran, karena tidak perlu sering membeli ban,” kata Zulpata kepada Kompas.com, Sabtu (17/10/2020).
Setidaknya ada tiga faktor yang bisa menyebabkan kerusakan ban
1. Kurang tekanan udara
Mungkin masih banyak pemilik mobil yang mengabaikan kondisi tekanan udara ban. Bahkan tidak jarang yang nekat mengendarai mobil dalam kondisi ban kempis.
Padahal, dalam kondisi tersebut ban sangat rawan mengalami kerusakan. Dan tidak menutup kemungkinan jika ban tetap dipakai sementara tekanan udara kurang bisa menyebabkan terjadinya pecah ban.
“Untuk terjadinya pecah ban sangat sulit, tetapi jika ban kurang tekanan udara dan tetap dipakai lama-lama dinding ban bisa rusak bahkan bisa pecah ban,” kata Zulpata.
Maka dari itu, Zulpata pun menyarankan, agar pemilik kendaraan rutin melakukan pengecekan tekanan udara.
Sebisa mungkin tekanan udara ban disesuaikan dengan rekomendasi pabrikan sehingga tetap aman dan nyaman saat digunakan.
2. Kerikil di telapak ban
Pemilik mobil juga wajib memeriksa secara rutin kondisi telapak ban. Hal ini untuk mencegah adanya benda-benda kecil seperti kerikil atau lainnya yang menempel.
Zulpata mengatakan, meski berukuran kecil tetapi benda-benda tersebut bisa saja menjadi penyebab kerusakan ban.
“Periksa benda-benda kecil seperti batu yang menempel pada telapak ban, sebisa mungkin agar dibersihkan, karena bisa merusak ban,” ucapnya.
3. Tidak melakukan rotasi
Ban mempunyai tingkat keausan yang berbeda-beda dari setiap sisinya, meskipun pembelian dilakukan secara bersamaan.
Perilaku berkendara dan juga tekanan yang berbeda pada setiap titik menjadi salah satu penyebabnya.
Untuk menjaga agar keausan ban bisa sama atau rata di empat sisi perlu dilakukan rotasi.
Zulpata mengatakan rotasi ban mobil sebaiknya dilakukan secara rutin dalam periode tertentu.
“Keausan ban yang tidak rata membuat umur ban jadi pendek, karena ban yang sudah parah keausan tidak rata tadi. Rotasi ban juga menjadi salah satu bagian dari perawatan ban,” tuturnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/10/18/104200815/3-faktor-penyebab-kerusakan-ban-mobil-salah-satunya-kurang-tekanan-udara