Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Risiko Beli Mobil Baru jika Relaksasi Pajak Nol Persen Berlaku

Kompas.com - 01/10/2020, 09:32 WIB
Stanly Ravel,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah menggulirkan wacana menstimulus penjualan mobil baru dengan menghadirkan relaksasi pajak yang diusulkan hingga nol persen.

Namun, hingga saat ini rencana tersebut belum mendapatkan kepastian dan masih bergulir sebagai wacana.

Dampak dari isu yang sudah beredar luas tersebut, pada akhirnya bisa menjadi bumerang bagi sebagian besar agen pemegang merek (APM).

Hal tersebut lantaran banyak konsumen yang memilih menunda pembelian demi mendapatkan keringanan dari pemerintah. 

Menanggapi fenomena tersebut, Presiden Direktur Mobil88 Halomoan Fischer mengatakan, kondisi serupa sebenarnya juga terjadi untuk mobil bekas.

Namun, untuk pasar mobil bekas disebutkan skalanya tidak besar, hanya untuk sebagian kalangan konsumen.

Baca juga: Insentif Pajak Kendaraan Baru, Bikin Penjualan Mobil Malaysia Naik

Perlambatan

"Karena masih wacana jadi tidak besar, kalaupun sampai jadi, efeknya nanti untuk mobil bekas hanya sebatas perlambatan. Misal, stimulus sampai Desember, dalam kurun waktu itu kemungkinan besar penjualan akan lambat," ucap Fischer beberapa hari lalu.

Menariknya, Fischer menjelaskan, dengan adanya relaksasi pajak nol persen untuk mobil baru, sebenarnya ada dampak kerugian jangka panjang bagi konsumen yang membeli.

Pasalnya, ketika mobil tersebut nantinya dijual lagi, harganya diperkirakan akan sangat jatuh.

Kondisi tersebut disebabkan pedagang mobil bekas pasti akan memberikan harga yang berbeda dengan mobil yang dibeli tanpa ada stimulus. 

Kerugian konsumen

"Sebenarnya yang rugi nanti konsumen yang beli mobil baru ketika relaksasi, karena ketika mereka akan jual lagi, pedagang pasti akan melihat kapan mobil tersebut dibeli, dan saat mencocokkan waktu sama dengan pemberian stimulus dari pemerintah, otomatis akan ditawar berbeda," ujar Fischer.

"Contoh, stimulus di Oktober nanti, baru pakai satu dua tahun mobil dijual lagi, pedagang lihat waktunya dan kemudian akan menawar lebih rendah. Jadi jangan harap mobil tahun 2020 dengan waktu tersebut akan lebih mahal dibandingkan dengan mobil yang sama tapi dibeli tahun sebelumnya (2019)," kata dia.

Baca juga: Jika Relaksasi Pajak Nol Persen Jadi, Begini Strategi Mobil88

Hal serupa sebelumnya juga sudah diutarakan oleh pengamat otomotif Bebin Djuana.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Komentar
para pedagang ngancam...? haha... jgn usil bro, rezeki ga kemana...


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau