Sukses di satelit Rossi pindah ke tim pabrikan. Dengan sokongan motor dan tim yang baik dia langsung melesat tak tertandingi.
Padahal motornya terbilang baru saat itu, GP500 yang bermesin 2-tak diganti menjadi MotoGP bermesin 4-tak. Karakternya berbeda, tenaganya berbeda dan cara mengendalikannya berbeda.
Bersama Repsol Honda, Rossi dua kali merebut gelar juara dunia kedua dan ketiga pada 2002 dan 2003 memakai Honda RC211V.
3. Yamaha Factory Racing (2004-2010)
Musim 2004 Rossi berpaling ke Yamaha yang saat itu mesinnya belum teruji. Rumors menyebut Rossi pindah karena tidak betah dengan gaya Honda yang terlalu mengekangnya.
Tahun pertama di Yamaha Rossi langsung juara dunia. Menggenapkan gelar juara dunia keempat. Pada 2005 dia kembali merebut juara dunia kelima, motornya waktu itu Gauloises Yamaha.
Tapi pada 2006 saat membalap dengan livery Camel Yamaha dia hanya berada sebagai runner up. Menyusul pada 2007 saat sudah di Fiat Yamaha, performanya sedikit menurun dan berada di posisi ketiga.
Setelah musim 2007, Rossi kembali tampil prima. Selama dua musim yakni 2008 dan 2009 Rossi kembali merebut juara dunia bersama Fiat Yamaha, membuatnya mengoleksi juara dunia tujuh kali.
4. Ducati Corse (2011-2012)
Pindah ke Ducati memberikan semangat baru buar Rossi dan fans. Bagaimana tidak saat pindah ke Ducati terasa seperti dream team. Motor dan pebalap Italia. Kombinasi yang pas.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.