Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjalanan Valentino Rossi dari Tahun 2000 Sampai Petronas Yamaha SRT

Kompas.com - 27/09/2020, 11:02 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Valentino Rossi merupakan salah satu pebalap terbaik di dunia. The Doctor mengoleksi sembilan gelar juara dunia sejak meniti karir di dunia balap motor pada 1996.

Pebalap yang kini berusia 41 tahun tersebut menjadi satu-satunya pebalap dalam sejarah yang memenangkan Kejuaraan Dunia di kelas 125cc, 250cc, 500cc dan MotoGP.

Baca juga: Valentino Rossi Resmi Masuk Tim Petronas Yamaha

Rossi juga tercatat sebagai pebalap yang mampu meraih juara dunia dari dua merek berbeda, yakni Honda dan Yamaha. Di Honda ialah romantisme, di Yamaha ialah cinta, dan di Ducati kegagalan.

Musim depan 2021 pebalap berjuluk The Doctor itu akan pindah ke tim satelit Petronas Yamaha SRT. Meski pindah ke tim di bawahnya, sebetulnya bukan kali pertama Rossi berada di tim satelit.

Baca juga: Jurnalis Juwita Diduga Dibunuh Kekasihnya, Oknum TNI AL, Jelang Pernikahan

Berikut perjalanan karir Rossi di kelas premier sampai akhirnya pindah ke Yamaha Petronas SRT tahun depan, yang ditengarai sebagai tim terakhir legenda balap motor tersebut sebelum pensiun.

1. Nastro Azzuro Honda (2000-2001)

Rossi kali pertama naik ke kelas premier atau utama pada tahun 2000 di kelas 500cc bersama tim Nastro Azzuro Honda menggunakan Honda NSR500.

Baca juga: Idul Fitri 2025 Tanggal Berapa? Ini Kata Muhammadiyah, NU, dan Pemerintah

Rossi dua musim di tim ini, yakni pada tahun 2000 dan 2001. Tahun pertamanya dia langsung jadi runner up dan meraih rookie of the year. Di tahun kedua dia merebut juara dunia GP500 pertamanya.

Di tim inilah awal warna kuning khas #46 berkibar di kelas tertinggi dan jadi ciri khas Rossi sampai sekarang. Ribuan fans berkumpul memakai warna kuning menyala untuk mendukung pebalap idolanya.

2. Repsol Honda (2002-2003)

Sukses di satelit Rossi pindah ke tim pabrikan. Dengan sokongan motor dan tim yang baik dia langsung melesat tak tertandingi.

Baca juga: Dedi Mulyadi Semprot Eks Pegawai Hibisc yang Tagih Kompensasi: Kok Nggak Punya Empati?

Padahal motornya terbilang baru saat itu, GP500 yang bermesin 2-tak diganti menjadi MotoGP bermesin 4-tak. Karakternya berbeda, tenaganya berbeda dan cara mengendalikannya berbeda. 

Bersama Repsol Honda, Rossi dua kali merebut gelar juara dunia kedua dan ketiga pada 2002 dan 2003 memakai Honda RC211V.

3. Yamaha Factory Racing (2004-2010)

Baca juga: Celine Evangelista Bantah Jadi Istri Kelima Jaksa Agung dan Dinikahi Menteri Agama

Musim 2004 Rossi berpaling ke Yamaha yang saat itu mesinnya belum teruji. Rumors menyebut Rossi pindah karena tidak betah dengan gaya Honda yang terlalu mengekangnya.

Tahun pertama di Yamaha Rossi langsung juara dunia. Menggenapkan gelar juara dunia keempat. Pada 2005 dia kembali merebut juara dunia kelima, motornya waktu itu Gauloises Yamaha. 

Tapi pada 2006 saat membalap dengan livery Camel Yamaha dia hanya berada sebagai runner up. Menyusul pada 2007 saat sudah di Fiat Yamaha, performanya sedikit menurun dan berada di posisi ketiga.

Baca juga: Maarten Paes Ucapkan Salam Perpisahan untuk Timnas Indonesia, Staf Kluivert Beri Pujian

Setelah musim 2007, Rossi kembali tampil prima. Selama dua musim yakni 2008 dan 2009 Rossi kembali merebut juara dunia bersama Fiat Yamaha, membuatnya mengoleksi juara dunia tujuh kali.

4. Ducati Corse (2011-2012)

Pindah ke Ducati memberikan semangat baru buar Rossi dan fans. Bagaimana tidak saat pindah ke Ducati terasa seperti dream team. Motor dan pebalap Italia. Kombinasi yang pas.

Sayangnya hal itu tidak terjadi. Rossi sulit beradaptasi di Ducati. Pada musim 2011 dia hanya berada di posisi tujuh klasemen. Sedangkan di 2012 hanya naik satu peringkat ke posisi enam.

Baca juga: Luapan Kecewa Eks Pegawai Hibisc, Tagih Janji Malah Dimarahi Dedi Mulyadi

5. Yamaha Factory Racing (2013-2020)

Stress di Ducati, Rossi kembali ke Yamaha pada 2013 berbaju Movistar Yamaha sampai 2018. Pada 2019 dia memakai motor baru Monster Energy Yamaha yang livery-nya dia sebut mirip Inter Milan.

Sayang sejak 2009 Rossi belum pernah lagi mencicipi gelar juara dunia dan menggenapinya jadi 10 gelar. Satu-satunya kesempatan ialah saat 2015 di mana dia akhirnya berseteru dengan Jorge Lorenzo.

6. Petronas Yamaha SRT 2021-

Baca juga: Pembangunan Masjid Warga di Pasuruan Dihentikan TNI AL

Musim depan Rossi akan berbaju Petronas Yamaha SRT. Kontraknya hanya semusim dan ditengarai sebagai kontrak terakhirnya sebelum pensiun dan fokus jadi manager tim.

Rossi akan menjadi rekan setim dari anak didiknya sendiri, yakni Franco Morbidelli. Meski statusnya berada di tim satelit, tapi Rossi tetap mendapat dukungan penuh dari Yamaha, sama seperti pebalap pabrikan.

Razlan Razali, Petronas Yamaha SRT Principal, mengatakan, merupakan suatu kehormatan mutlak untuk menyambut Valentino Rossi, pebalap ikonik dan legenda ke dalam tim tahun depan.

Pengalamannya akan menjadi aset besar kepada tim di musim ketiga di MotoGP dan yakin akan dapat belajar banyak dari Rossi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
kemungkinan besar rossi akan mengakhiri karier balapnya di petronas yamaha srt #jernihberkomentar #melihatharapan


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kapal Selam Wisata Tenggelam di Laut Merah, 6 Orang Tewas
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau