Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelakuan Pengemudi yang Ceroboh Saat Mengemudi di Musim Hujan

Kompas.com - 24/09/2020, 15:32 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Akhir-akhir ini hujan turun di Jabodetabek dan kota-kota di sekitarnya. Tentu saja ketika mengemudi pada kondisi hujan, jalan akan basah dan tegenang oleh air. Jadi perlu ada penyesuaian cara mengemudi disaat kondisi hujan.

Walaupun sudah terbiasa mengemudi, baik kondisi kering atau basah, ada saja kecerobohan yang biasa dilakukan oleh pengemudi.

Menganggap enteng kondisi jalan yang basah atau tergenang saat hujan, malah bisa membahayakan diri sendiri dan orang lain.

Training Director The Real Driving Centre, Marcell Kurniawan menjelaskan ada lima kecerobohan yang dilakukan pengemudi saat kondisi hujan atau jalanan basah.

Baca juga: 5 Moge dengan Mesin Paling Besar yang Dijual di Indonesia

Ilustrasi berkendara diguyur hujan.Istimewa Ilustrasi berkendara diguyur hujan.

“Pertama dan paling banyak dilakukan yaitu over speeding atau mengebut. Risiko ngebut saat hujan adalah ban bisa selip dan mobil menjadi kehilangan kendali yang akhirnya bisa menabrak benda atau kendaraan lain,” kata Marcell kepada Kompas.com, belum lama ini.

Kedua, membiarkan ban yang kembangannya sudah aus saat memasuki musim hujan. Ban yang botak atau sudah melewati Trea Wear Indicator (TWI) lebih mudah selip. Hal ini disebabkan kemampuan menyibak air yang berkurang, sehingga bisa menyebabkan aquaplanning.

“Ketiga, mengemudi dengan zig-zag atau selap-selip di antara kendaraan. Perilaku seperti ini bisa menyebabkan mobil kehilangan kendali karena hilangnya traksi antara ban dan jalan,” ucap Marcell.

Baca juga: Mobil Lelang Rp 60 Jutaan, Pilihannya dari Ayla sampai Teana

Perilaku ceroboh lainnya yaitu menerabas genangan air. Jika tidak waspada, tinggi air yang melebihi kap mesin mobil, ada kemungkinan masuk ke saringan udara mesin, sehingga bisa terjadi water hammer di ruang bakar.

“Harus hati-hati dengan genangan, karena kita tidak tahu kedalamannya. Jika menabrak lubang yang dalam, bisa-bisa bagian kaki-kaki mobil menjadi rusak. Terakhir yaitu terlalu mengambil risiko memasuki banjir,” kata dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com