Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PSBB Ketat, Jumlah Penumpang Angkutan Umum Kembali Naik

Kompas.com - 19/09/2020, 07:22 WIB
Dio Dananjaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ketat tahap dua di DKI Jakarta telah berdampak pada penurunan volume lalu lintas di jalanan Ibu Kota, termasuk volume penumpang kendaraan umum.

Budi Setiyadi, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, mengatakan, sektor angkutan darat sempat mengalami penurunan okupansi pada tiga hari pertama penerapan PSBB tahap dua.

Meski begitu, Budi mengklaim bahwa pada hari keempat dan kelima mulai terasa ada kenaikan jumlah penumpang kendaraan umum.

Baca juga: Jangan Salah Kaprah, Begini Cara Benar Mematikan Mesin Mobil Diesel

Lalu lintas kendaraan di Tol Dalam Kota Jakarta tampak padat pada jam pulang kerja di hari ketiga pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tahap dua, Rabu (16/9/2020). Pembatasan kendaraan bermotor melalui skema ganjil genap di berbagai ruas Ibu Kota resmi dicabut selama PSBB tahap dua.KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Lalu lintas kendaraan di Tol Dalam Kota Jakarta tampak padat pada jam pulang kerja di hari ketiga pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tahap dua, Rabu (16/9/2020). Pembatasan kendaraan bermotor melalui skema ganjil genap di berbagai ruas Ibu Kota resmi dicabut selama PSBB tahap dua.

“Saat PSBB yang di Jakarta kemarin dikembalikan di Senin (14/9/2020), tiga hari turun, namun demikian sekarang ini sudah mulai ada segi kenaikan,” ujar Budi, dalam diskusi virtual (18/9/2020).

Menurut Budi, penurunan dan peningkatan kembali yang terasa cepat terjadi karena masyarakat mulai beradaptasi dalam menggunakan transportasi.

Kondisi ini membuat penumpang angkutan umum mulai menyesuaikan dengan keadaan PSBB tahap dua, yang sebetulnya tidak jauh berbeda dengan PSBB transisi.

Baca juga: Ingat, Begini Cara Menyalakan Mesin Mobil yang Benar

Kondisi tepi jalan raya yang mengarah ke Pondok Labu dan Cinere dekat Stasiun MRT Lebak Bulus, dipenuhi oleh angkot yang mengetem.KOMPAS.com / VITORIO MANTALEAN Kondisi tepi jalan raya yang mengarah ke Pondok Labu dan Cinere dekat Stasiun MRT Lebak Bulus, dipenuhi oleh angkot yang mengetem.

“Masyarakat terbiasa dengan kondisi PSBB transisi yang sebelumnya diumumkan oleh Pak Anies Baswedan. Kondisi ini memang sangat berpengaruh terhadap kondisi transportasi sekarang ini khususnya untuk di kota Jakarta,” katanya.

Untuk diketahui, pandemi Covid-19 telah berdampak signifikan pada jumlah penumpang angkutan umum. Pada PSBB tahap pertama, data angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) menunjukkan gejala yang tidak biasa.

Misal pada April 2020, jumlah kendaraan yang datang sebanyak 579.328 kendaraan, namun pada Mei menjadi 5.799 kendaraan. Kemudian untuk kedatangan jumlah penumpang pada April sekitar 2,7 juta penumpang. Sementara pada Mei hanya 26.004 penumpang.

Baca juga: Tips Benar Menyalip Kendaraan Lain Pakai Mobil Transmisi Matik

Calon penumpang mengantre untuk menaiki bus Transjakarta di Halte Harmoni, Jakarta, Kamis (4/6/2020). Pemprov DKI Jakarta memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Panjang (PSBB) sekaligus sebagai masa transisi menuju tatanan normal baru, dengan salah satu kebijakannya tetap mempertahankan kuota 50 persen untuk kapasitas kendaraan pribadi dan transportasi massal. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/aww.ANTARA FOTO/WAHYU PUTRO A Calon penumpang mengantre untuk menaiki bus Transjakarta di Halte Harmoni, Jakarta, Kamis (4/6/2020). Pemprov DKI Jakarta memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Panjang (PSBB) sekaligus sebagai masa transisi menuju tatanan normal baru, dengan salah satu kebijakannya tetap mempertahankan kuota 50 persen untuk kapasitas kendaraan pribadi dan transportasi massal. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/aww.

Begitu juga dengan perbandingan jumlah keberangkatan pada April dan Mei memiliki selisih yang signifikan. Jumlah penumpang yang berangkat pada April mencapai 2,9 juta penumpang, sedangkan Mei hanya 36.232 penumpang saja.

Walau demikian, Budi mengatakan bahwa saat ini perlahan jumlah angkutan umum mulai meningkat. Pada Juni lalu, kenaikan penumpang mencapai 92 persen dibandingkan Mei. Sementara pada Juli 2020, sudah meningkat 54 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau