Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Salah Kaprah, Begini Cara Benar Mematikan Mesin Mobil Diesel

Kompas.com - 18/09/2020, 08:12 WIB
Ari Purnomo,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perilaku menggeber mesin mobil diesel sebelum mematikannya masih banyak dilakukan oleh pemilik kendaraan.

Kebiasaan yang sudah dilakukan secara turun temurun ini memberikan kepercayaan bahwa hal itu bisa lebih baik untuk menjaga komponen mobil sebelum dimatikan.

Salah satu komponen mobil yang dianggap akan lebih awet adalah komponen penyimpan arus listrik atau aki.

Tetapi, dengan adanya perkembangan teknologi di dunia otomotif apakah masih perlu menggeber mesin sebelum mematikannya?

Baca juga: Saat Jakarta PSBB Ketat, Bayar Pajak Kendaraan 5 Tahunan Bisa Online?

Dealer Technical Support Dept Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi menjelaskan, bahwa kebiasaan menggeber mesin sebelum mematikannya adalah hal yang tidak perlu dilakukan.

Menurutnya, hal itu tidak ada fungsinya dan justru akan memberikan efek yang tidak baik pada kendaraan.

“Kalau mau mematikan mesin ya langsung dimatikan saja, tidak perlu digeber dulu sebelum mematikan,” ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (17/9/2020).

Didi menambahkan, memang pada zaman dahulu atau sebelum perkembangan teknologi otomotif belum seperti sekarang ini kebiasaan itu masih banyak dilakukan.

Tetapi, untuk saat ini kebiasaan yang sudah berlangsung lama itu sudah tidak perlu dilakukan lagi.

Kia Stonic dilengkapi mesin diesel 1.600 cc dengan torsi besar.indianautosblog.com Kia Stonic dilengkapi mesin diesel 1.600 cc dengan torsi besar.

“Mungkin itu dulu kali ya, kalau sekarang teknologi mesin, sistem pengisian aki bahkan akinya kan sudah jauh lebih bagus. Jadi tidak perlu lagi menggeber lagi,” katanya.

Baca juga: Jakarta Berlakukan PSBB Ketat, Pajak Kendaraan Dapat Dispensasi Lagi?

Didi juga mengatakan, untuk perlakuan terhadap mobil mesin diesel tidak berbeda dengan mesin bensin yakni sama-sama tidak perlu digeber dulu sebelum mematikan.

Ilustrasi injakan pedal gas yang pengaruhi besaran angka rpm pada takometer.FMMOTORPARTS.com Ilustrasi injakan pedal gas yang pengaruhi besaran angka rpm pada takometer.

“Kalau menggeber mesin sebelum mematikan itu justru akan terjadi pemborosan bahan bakar yang tidak perlu serta polusi,” tuturnya.

Ditanya mengenai adakah jeda waktu yang dibutuhkan seorang pengemudi sebelum mematikan mesin mobil?

Baca juga: Bisakah Membayar Pajak Kendaraan Sebelum Jatuh Tempo?

Didi menyampaikan, hal itu juga tidak perlu. Sehingga, pengemudi bisa langsung mematikan mesin mobil sesaat setelah mobil terparkir.

“Tak ada (jeda waktu), mungkin tipe lama sehingga populer saat itu aftermarket mengeluarkan turbo timer, sehingga saat mesin dimatikan ada jeda 1-2 menit untuk membuang tekanan udara di turbo,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau