JAKARTA, KOMPAS.com – Bus oleng merupakan aksi berbahaya yang dilakukan oleh pengemudi. Pengemudi melakukan belok kiri dan kanan secara agresif, sehingga dari luar, bus terlihat oleng dan goyang.
Melakukan oleng ini di jalan raya sangatlah berbahaya. Bus yang memiliki dimensi yang tinggi, rawan untuk terguling dan membahayakan penumpang dan pengguna jalan lain. Namun masih ada saja yang melakukan aksi oleng ini.
Lalu sejak kapan tren bus oleng ada di Indonesia?
Baca juga: Hasil Balap Moto2, Adik Rossi Naik Podium, Andi Gilang Gagal Finish
“Truk di Amerika Selatan sering melakukan aksi oleng ini, baru kemudian di Indonesia. Mulanya juga dari truk, kemudian mulai tren di bus sekitar tahun kemarin,” kata Dimas kepada Kompas.com, Senin (14/9/2020).
Forum Bismania Indonesia, sebenarnya mengecam dan menyayangkan tindakan oleng ini. Apalagi beberapa waktu lalu pernah kejadian bus yang bersenggolan dengan bus lain ketika melakukan aksi oleng di jalan tol.
Baca juga: Video Viral Sepeda Terobos Jagorawi, Bukti Bobroknya Moral Keselamatan
Hasil dari senggolan tersebut yaitu kaca bus yang pecah, spion patah, dan bumper belakang bus yang terlepas. Dimas juga mengatakan, kebanyakan pengemudi yang melakukan aksi tersebut masih muda dan mencari popularitas.
“Sepertinya memang kebanyakan pengemudinya masih muda, yang sedang cari popularitas, panjat sosial (pansos) dan sebagainya. Jadi aksi oleng itu biar kelihatan keren,” ucap Dimas.
Begitu juga orang-orang yang biasa meminta pengemudi bus untuk aksi oleng kemudian direkam. Dimas mengatakan kalau orang tersebut bisa jadi ingin populer dan pansos karena memiliki video yang keren, padahal sangat berbahaya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.