Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/09/2020, 07:42 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Melakukan kegiatan yang konstan dalam waktu lama biasanya dapat menimbulkan kebosanan, bahkan rasa kantuk. Termasuk saat mengemudi di jalan bebas hambatan atau jalan tol.

Padahal, mengemudi di jalan tol membutuhkan konsentrasi yang luar biasa. Lengah sedikit, bisa fatal akibatnya.

Baca juga: Ingat, Ngebut di Jalan Tol Akibatnya Bisa Fatal

Tak hanya mencelakakan diri sendiri, tapi juga pengguna jalan lainnya. Salah satu yang dapat dialami para pengemudi di jalan adalah gejala microsleep.

Kecelakaan terjadi di Jalan Tol Batang-Semarang, Minggu (3/3/2019) menewaskan satu orang dan dua lainnya luka-lukaDok. PT Jasamarga Semarang Batang (PT JSB) Kecelakaan terjadi di Jalan Tol Batang-Semarang, Minggu (3/3/2019) menewaskan satu orang dan dua lainnya luka-luka

Jusri Pulubuhu, Founder & Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), mengatakan, microsleep adalah keadaan badan tertidur, hanya sesaat. Mungkin sekitar 1 detik sampai 30 detik.

"Bisa juga saat mata terbuka, saat tengah berkendara. Ini berbahaya," ucap Jusri, saat dihubungi Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Jadi, seandainya kendaraan sedang melaju pada kecepatan 70 kilometer per jam (kpj), microsleep selama 3 detik membuat kendaraan melaju tanpa kendali sejauh 200 meter.

Baca juga: Tips Mengemudi Aman di Jalan Tol, Patuhi Batas Kecepatan

"Microsleep termasuk bagian siklus jam biologis tubuh. Gejala ini biasanya muncul saat otak bekerja stagnan. Kalau di jalan raya itu seperti rute yang jalurnya lurus terus atau jalan yang sudah sering pengemudi lewati. Sehingga dia tahu letak lubang di mana, kecepatan berapa. Jadinya monoton, tidak ada tantangan," kata Jusri.

Jusri menyarankan pengemudi tidak mengabaikan kondisi microsleep yang berawal dari kelelahan ini. Berhenti dan istirahat adalah jalan keluar yang bisa dilakukan.

"Bisa dibuat waktu periodik istirahat, misal setiap perjalanan dua jam sekali berhenti istirahat. Atau saat puasa seperti ini perjalanan bisa lebih singkat dengan sesekali beristirahat," ujar Jusri.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com