OSAKA, KOMPAS.com - Empat produsen sepeda motor asal Jepang, Honda, Yamaha, Suzuki, dan Kawasaki berkolaborasi mengembangkan baterai motor listrik (molis) dan standardisasi tukar (swap) baterai antarmerek.
Langkah ini untuk mempercepat tren pemakaian molis di masyarakat. Sebab, saat ini salah satu kelemahan molis ialah soal kekuatan baterai, jarak tempuh yang pendek, dan waktu yang dibutuhkan ketika isi daya.
Baca juga: Faktor yang Memengaruhi Ban Kendaraan Niaga Bisa Lebih Awet
Sistem tukar baterai sebetulnya bukan hal baru karena Honda PCX Electric sudah melakukannya dengan Honda Power Pack. Namun, standardisasi baterai merupakan langkah baru karena tidak hanya melibatkan satu merek.
Untuk tes, konsorsium melakukan pengujian di Universitas Osaka, Jepang. Program uji coba e-Yan Osaka itu memungkinkan mahasiswa mengendarai molis dan melakukan isi ulang baterai yang dipasang di kampus.
"Sebagai hasil dari studi kolaborasi berulang kali di antara empat perusahaan motor domestik, kami dapat berkolaborasi dengan e-Yan Osaka untuk verifikasi spesifikasi umum baterai yang dapat diganti," kata Noriaki Abe, Managing Executive Officer and Head of Motorcycle Business Operations Honda, mengutip Visordown, Selasa (8/9/2020).
Baca juga: Sketsa Motor Listrik Husqvarna E-Pilen EV Bocor
Meski teknologi yang diusung baru bisa diaplikasikan untuk molis berdaya kecil seperti skuter listrik, tetapi diharapkan uji coba ini dapat menemukan sistem skala besar tukar baterai yang bisa menjadi solusi ke depan.
Sistem tukar baterai digadang sebagai solusi mudah bagi pengguna molis. Pengendara bisa langsung menukar baterai tanpa harus menunggu waktu lama untuk mengisi daya ulang baterai sampai penuh.
Sebab, ketimbang membuat baterai yang lebih besar dengan spesifikasi lebih tinggi dan harganya mahal, konsorsium lebih baik menciptakan infrastruktur yang memadai, dan salah satunya penyeragaman baterai.
“Kami menyadari bahwa masih ada masalah yang harus diselesaikan dalam penyebaran motor listrik, dan kami akan terus berupaya meningkatkan lingkungan yang ada untuk customer di area di mana perusahaan bisa turut serta," katanya.
Pengujian ini akan berlangsung selama setahun. Kendala dan masukan yang didapat kemudian dijadikan bahan untuk menyempurnakan spesifikasi baterai, sebelum nantinya sistem tukar baterai bisa dijalankan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.