JAKARTA, KOMPAS.com – Ban pada kendaraan niaga sangat diperhitungkan biaya pemakaiannya. Pasalnya, ban bisa menjadi pengeluaran terbesar kedua pada biaya operasional setelah bahan bakar.
Namun, sering terjadi dua perusahaan angkutan yang menggunakan merek, ukuran dan tipe ban yang sama, tetapi hasil pemakaiannya berbeda. Perusahaan pertama usia bannya bisa puluhan ribu kilometer, sedangkan yang satu lagi tidak bisa menyamai hasilnya.
Independent Tire Analyst dan Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, Bambang Widjanarko mengatakan, ada faktor internal dan eksternal yang memengaruhi keawetan pemakaian ban.
Baca juga: Motor Bebek Bekas di Bawah Rp 3 Jutaan, Suzuki Smash Cuma Rp 1 Jutaan
Ban truk
“Faktor internal adalah kondisi yang secara langsung berkaitan dengan ban itu sendiri. Faktor internal meliputi pressure, alignment, rotation, dan tread pattern,” kata Bambang kepada Kompas.com, belum lama ini.
Pressure atau tekanan udara merupakan hal yang paling vital dalam keberhasilan penggunaan ban. Tekanan udara di ban jangan sampai kekurangan maupun kelebihan, harus pas, sesuai dengan muatannya.
“Pada tekanan udara yang benar, akan membuat ban lebih aman dalam berkendaraan, lebih dingin, dan secara otomatis jarak tempuh ban menjadi lebih panjang,” ucap Bambang.
Baca juga: Cek Harga Mobil Murah Medio September 2020
Tekanan udara ban harus selalu dikontrol dan disesuaikan dengan muatan. Jika muatan kosong, tekanan udara harus dikurangi, kalau membawa beban berat, tekanan udara harus ditambah.
Kedua yaitu alignment dan spooring, kendaraan besar seperti truk juga perlu untuk melakukan alignment. Alignment pada truk hanya perlu penyetelan toe-in dan toe-out saja, karena as bulk yang ada di belakang tidak bisa disetel, tapi harus diganti jika kondisinya sudah bengkok atau aus.
“Faktor suspensi juga berpengaruh pada pemakaian ban. Jika pegas sudah tidak maksimal kerjanya, akan semakin memperberat kinerja ban, sehingga lebih cepat aus,” kata dia.
Ketiga yaitu melakukan rotasi ban untuk pemerataan keausan pada ban. Pola rotasi bisa dilakukan sejajar, artinya dari posisi depan ke belakang. Bisa juga dengan pola diagonal atau kanan-kiri.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.