Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakai BBM Oktan Tinggi Kendaraan Bisa Lebih Irit?

Kompas.com - 04/09/2020, 12:01 WIB
Ari Purnomo,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak hal yang melatarbelakangi pemilik kendaraan, baik roda dua maupun roda empat dalam memilih jenis bahan bakar minyak (BBM) yang digunakannya.

Mulai menjaga kebersihan ruang bakar, meningkatkan performa kendaraan, hingga konsumsi bahan bakar kendaraan menjadi lebih awet.

Dengan berbagai alasan itulah, pemilik kendaraan lantas memilih menggunakan bensin dengan nilai oktan lebih tinggi dari biasanya.

Banyak yang percaya, menggunakan bahan bakar dengan Research Octane Number (RON) lebih tinggi akan membuat pembakaran di dalam mesin menjadi lebih sempurna.

Baca juga: Bisakah Membayar Pajak Kendaraan Sebelum Jatuh Tempo?

Dengan begitu maka konsumsi bahan bakar kendaraan menjadi lebih hemat dibandingkan saat menggunakan bensin dengan oktan rendah.

Mobil sedang mengisi bensin subsidi.Tribunnews/ Nurudin Mobil sedang mengisi bensin subsidi.

Benarkah menggunakan bahan bakar dengan RON tinggi kendaran bisa menjadi lebih irit? Didi Ahadi, Dealer Technical Support Dept Head PT Toyota Astra Motor (TAM), mengatakan, secara logika menggunakan bahan bakar dengan nilai oktan semakin tinggi akan semakin bagus.

“Harusnya tarikan kendaraan menjadi lebih enteng karena oktannya tinggi. Iya mungkin bisa meningkatkan performa mesin dan bahkan mungkin juga bisa lebih irit,” ujarnya kepada Kompas.com belum lama ini.

Didi menambahkan, hal ini disebabkan karena saat kendaraan mengkonsumsi bensin dengan RON lebih tinggi dari biasanya maka kendaraan menjadi lebih responsif.

Baca juga: Saat Bayar Pajak STNK Asli Hilang, Bisa Pakai Foto Copy?

“Jadi tidak perlu menginjak gas dalam-dalam, diinjak sedikit saja kendaraan sudah ngacir. Tetapi, tergantung juga dengan jeroan mobilnya,” katanya.

Meski begitu, penggunaan BBM tidak sekadar memilih jenis yang oktannya lebih tinggi dari yang biasa digunakan saja. Tetapi juga menyesuaikan dengan rasio kompresi kendaraannya.

Sehingga, jika kendaraan dengan rasio kompresi rendah tetapi memaksa menggunakan bensin dengan oktan tinggi juga tidak bagus.

Ilustrasi SPBU Pertamina. KOMPAS/HERU SRI KUMORO Ilustrasi SPBU Pertamina.

Hal ini karena penggunaan BBM yang tidak sesuai dengan kompresi justru akan membuat pembakaran menjadi tidak sempurna.

Efek yang akan terjadi adalah adanya timbunan kerak pada ruang mesin yang lama kelamaan akan berpengaruh terhadap komponen kendaraan.

Baca juga: SIM Bisa Gantikan KTP Saat Bayar Pajak Kendaraan, Ini Syaratnya

Didi juga menyarankan agar menggunakan bahan bakar untuk kendaraan sesuai dengan yang sudah direkomendasikan pabrikan.

“Lebih baik menggunakan bensin yang sesuai dengan standar yang diperuntukkan bagi mesin mobil itu,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau