JAKARTA, KOMPAS.com - Biker pasti tahu sudah paham bahwa salah satu kampanye menggunakan helm adalah sampai pengikat talinya berbunyi “klik”. Namun di pasaran, tidak semua helm memiliki pengikat tali berbunyi seperti itu.
Pemilik toko helm premium RC Motogarage, Reyner Alexander, mengatakan, secara garis besar, setidaknya ada tiga jenis pengikat helm yang beredar di Indonesia.
“Yaitu quick release, micro metric dan double D ring. Dari ketiganya, menurut saya yang paling aman adalah double D ring,” ujar Reyner saat dihubungi Kompas.com, Kamis (3/9/2020).
Baca juga: Model Rem Udara Bus dan Truk, Ada yang Full dan Semi
Menurut Reyner, model pengikat quick release merupakan model yang paling banyak peredarannya di pasaran sebab biasanya digunakan pada helm-helm standar.
“Kalau sering denger di iklan-iklan “jangan lupa klik” model quick release ini lah yang digunakan. Helm jenis ini cocok untuk harian atau touring yang mau simpel dan safety,” kata Reyner.
Mekanismenya sederhana, pengait besi di ujung tali dimasukan ke dalam gesper sampai bunyi klik. Lalu buat melepasnya, pengemudi tinggal menggeser tuas di gesper.
Kemudian yang kedua ada model micro metric yaitu pengembangan dari quick release. Saat dipakai, model ini bukan berbunyi klik tapi “krek”, sebab pengaitnya berbentuk gerigi. Melepasnya cukup mudah, bahkan sambil menggunakan sarung tangan, karena membuka gesper dengan cara menarik tali.
Baca juga: Hino Gelar Pelatihan Berkendara Sopir Truk Secara Virtual
Beda dari dua model lainnya, double D ring tidak memiliki gesper. Jadi tali helm diikat menggunakan simpul di dua perangkat besi berbentuk huruf D, lalu ujung tali ditempel dengan kait khusus.
“Double D ring biasa digunakan untuk standar keamanan helm balap, tapi bukan berarti semua helm dengan double D ring bisa buat balap. Ini yang suka banyak disalah artikan oleh banyak orang,” tutur Reyner.
Reyner menjelaskan, model pengikat double D ring merupakan helm yang paling aman sebab kuat dan kaku saat digunakan.
“Ketika digunakan dengan benar, semakin ada tekanan ke arah bawah akan semakin kencang dan mengingat,” tambahnya.
Kendati demikian, pengikat model double D ring ternyata juga memiliki kekurangan. Reyner menilai, pengikat jenis ini lebih rumit penggunaannya dan sulit juga untuk dipasang ketika biker menggunakan sarung tangan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.