Jika hal ini dilakukan maka bisa menyebabkan pembakaran di jantung pacu tidak sempurna.
“Misalnya mobil seharusnya menggunakan bensin dengan oktan 92, tetapi diisi bahan bakar yang oktannya 88, itu akan membuat pembakaran di ruang mesin jadi tidak sempurna,” katanya.
Suparna menambahkan, saat kendaraan meminum bensin yang tidak sesuai maka proses pembakaran tidak terjadi pada posisi yang seharusnya.
Kondisi itulah yang membuat piston tidak bisa bekerja maksimal hingga akhirnya menyebabkan suara ngelitik atau knocking.
“Menggunakan bahan bakar oktan lebih rendah akan membuat mesin bekerja dobel atau lebih berat. Itulah yang menyebabkan ngelitik dan bisa menimbulkan kerak karena pembakaran yang tidak sempurna,” ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.