Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER OTOMOTIF] Mobil Bekas Rp 60 Jutaan | Sedan Bekas Asal Eropa Rp 50 Jutaan

Kompas.com - 02/09/2020, 06:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Buat yang sedang mencari mobil seken dengan dana di bawah Rp 100 juta, tak perlu khawatir. Pasalnya, sampai saat ini masih cukup banyak pilihan mobil bekas dengan banderol yang relatif terjangkau.

Dengan dana mulai Rp 60 juta pun, Anda masih bisa mendapatkan mobil bekas dengan beberapa pilihan sesuai selera dan kebutuhan. Namun tentu bila bicara soal barang bekas, kondisinya tidak bisa 100 persen baik.

Apalagi dengan kisaran harga tersebut, bisa dipastikan pilihan mobil sekennya secara usia produksi dan masa pakai juga sudah cukup lama. Rata-rata berkisara di atas 8 tahun lebih.

Selain itu, sedan bekas asal Eropa yang dijual Rp 50 jutaan juga menarik perhatian masyarakat. Penasaran seperti apa, berikut 5 artikel terpopuler di kanal otomotif pada Selasa 1 September 2020:

1. Punya Uang Rp 60 Juta, Ini Pilihan Mobil Bekas yang Bisa Dibeli

Ilustrasi menjual mobil bekas (Dok. Shutterstock) Ilustrasi menjual mobil bekas (Dok. Shutterstock)

Buat yang sedang mencari mobil seken dengan dana di bawah Rp 100 juta, tak perlu khawatir. Pasalnya, sampai saat ini masih cukup banyak pilihan mobil bekas dengan banderol yang relatif terjangkau.

Dengan dana mulai Rp 60 juta pun, Anda masih bisa mendapatkan mobil bekas dengan beberapa pilihan sesuai selera dan kebutuhan. Namun tentu bila bicara soal barang bekas, kondisinya tidak bisa 100 persen baik.

Apalagi dengan kisaran harga tersebut, bisa dipastikan pilihan mobil sekennya secara usia produksi dan masa pakai juga sudah cukup lama. Rata-rata berkisara di atas 8 tahun lebih.

Baca juga: Punya Uang Rp 60 Juta, Ini Pilihan Mobil Bekas yang Bisa Dibeli

2. Serupa Tapi Tak Sama, Ini Perbedaan Toyota Avanza dan Veloz

Ilustrasi sewa Toyota Avanzajejakpiknik.com Ilustrasi sewa Toyota Avanza

Bicara soal mobil keluarga, masyarakat Indonesia pasti akan langsung tertuju dengan Toyota Avaza. Mobil ini memang digadang menjadi mobil keluarga atau MPV paling laris di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.

Pada awal 2019 Toyota meluncurkan Avanza dan Veloz facelift. Penyegaran dilakukan untuk mempertahankan pasar. Walaupun keduanya sepintas terlihat sama, sebenarnya kedua mobil tersebut memiliki perbedaan yang cukup kentara.

Baca juga: Serupa Tapi Tak Sama, Ini Perbedaan Toyota Avanza dan Veloz

3. Toyota Mulai Pasarkan Yaris Cross, Harga Rp 250 Jutaan

Toyota Yaris Cross GRMotor1.com Toyota Yaris Cross GR

Setelah seremoni peluncuran yang dilakukan secara virtual pada April 2020, Toyota Yaris Cross untuk pertama kalinya dijual di pasar Jepang mulai hari ini, Senin (31/8/2020).

Yaris Cross dibangun dari basis Yaris hatchback terbaru, yang telah mengusung sasis Toyota New Global Architecture (TNGA-B). Tidak hanya platform baru, Yaris Cross juga memiliki varian hybrid.

Hal ini membuat Yaris Cross tak hanya menawarkan kenyamanan dan teknologi keamanan yang canggih, tapi juga rasa berkendara yang menyenangkan sekaligus hemat bahan bakar.

Baca juga: Toyota Mulai Pasarkan Yaris Cross, Harga Rp 250 Jutaan

4. Arti Nama Bus di Indonesia, Mulai Jetbus, Avante, sampai Legacy

Jetbus 3+ SDDayo naik bis Jetbus 3+ SDD

Ada beberapa karoseri terkenal di Indonesia, yaitu Adiputro, Tentrem, dan Laksana. Ketiga karoseri ini memiliki berbagai model bus, tetapi ada nama yang mencirikan dari setiap karoseri ini.

Misalnya Jetbus dari Adiputro, kemudian ada Avante dari Tentrem, dan Legacy dari Laksana. Namun, ternyata penamaan tersebut memiliki artinya masing-masing.

Direktur PT Adiputro Wirasejati David Jethrokusumo mengatakan, penamaan Jetbus pada bus buatan Adiputro merupakan akronim dari nama keluarganya, Jethrokusumo dan bus.

Baca juga: Arti Nama Bus di Indonesia, Mulai Jetbus, Avante, sampai Legacy

5. Pertamina Berencana Hapus Premium dan Pertalite dari Pasaran

Ilustrasi SPBU Pertamina. KOMPAS/HERU SRI KUMORO Ilustrasi SPBU Pertamina.

PT Pertamina (Persero) tengah meninjau kembali penggunaan Bahan Bakar Minyak atau BBM beroktan rendah di bawah 91, yaitu Premium dan Pertalite.

Direktur Utama Pretamina Nicke Widyawati menjelaskan, peninjauan dilakukan sebagai upaya perusahaan dalam mendukung rencana pemerintah untuk menekan emisi gas rumah kaca sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 20 Tahun 2017.

"Pada peraturan tersebut diisyaratkan bahwa gasoline yang dijual minimum RON 91, artinya ada dua produk BBM yang kemudian tidak boleh lagi dijual di pasar yaitu Premium (88) dan Pertalite (90)," katanya dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII, Senin (31/8/2020).

Baca juga: Pertamina Berencana Hapus Premium dan Pertalite dari Pasaran

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com