JAKARTA, KOMPAS.com – Toyota Astra Motor baru saja meluncurkan New Hilux, untuk tipe tertingginya, dibanderol Rp 492,8 juta. Bagi yang ingin memiliki double cabin dengan harga yang lebih murah, bisa mencari yang bekas.
Double cabin juga biasa untuk digunakan sebagai kendaraan proyek seperti di tambang atau kebun. Jadi bagi yang ingin mencari double cabin, jangan terjebak dengan harga yang tinggi padahal kondisinya tidak prima.
Anggota dari komunitas double cabin, DCab Id, Echa Sumual mengatakan, tips untuk memilih double cabin bekas sebenarnya mirip dengan memilih mobil sekon pada umumnya, namun harus berhati-hati mendapatkan unit bekas tambang.
Baca juga: Pertamina Berencana Hapus Premium dan Pertalite dari Pasaran
“Cek fisik mobil yang akan dibeli, pastikan kondisinya masih bagus. Sebaiknya pilih mobil yang enggak pernah tabrakan,” kata Echa kepada Kompas.com, Selasa (1/9/2020).
Mengecek kondisi mobil yang bekas tabrakan memang sulit, tapi bisa dilihat dari hasil cat bodinya dan jarak antar panel yang tidak presisi. Kalau tabrakannya parah, bisa terlihat dari sasis mobilnya.
“Kalau pernah tabrakan sampai merusak sasis, kemungkinan besar mobil akan terlihat seperti ‘lari anjing’ saat berjalan, di mana posisi ban depan enggak segaris dengan ban belakang, kayak miring gitu,” ucap Echa.
Baca juga: Arti Nama Bus di Indonesia, Mulai Jetbus, Avante, sampai Legacy
Selanjutnya, cek odometer mobil, apakah rendah atau sudah tinggi. Echa mengatakan, mobil dengan kilometer rendah umumnya memiliki kondisi yang lebih segar daripada yang kilometer tinggi.
“Pastikan juga angka di odometernya asli, bukan gulungan,” kata dia.
Kemudian, karena pemilik double cabin juga banyak memakai mobilnya di medan off road, kondisi kaki-kaki wajib diperiksa. Pastikan kondisi kaki-kaki dan drivetrain, termasuk sistem 4x4 masih berfungsi dengan baik.
“Untuk tahu mobil bekas tambang atau bukan, periksa apakah banyak terjadi karat di bodi dan sasis. Kemudian kondisi interiornya juga sudah tidak rapi dan angka di odometernya menunjukkan kilometer yang tinggi,” ucapnya.
Echa menjelaskan, terkadang kondisi dasbor double cabin bekas tambang sudah tidak presisi lagi. Kemudian ada lubang-lubang kecil bekas pasang peralatan pendukung di lapangan. Kondisi jok dan plafon juga biasanya kotor dan sobek-sobek.
Ingat juga untuk memerhatikan kelengkapan surat-surat, tidak hanya STNK dan BPKB, KIR juga wajib ada. Karena double cabin termasuk kendaraan niaga, perlu dilakukan uji KIR enam bulan sekali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.