JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) mencatat rata-rata konsumsi bahan bakar minyak (BBM) per hari sepanjang paruh pertama 2020 mengalami penurunan 13 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman menjelaskan, penurunan tersebut merupakan imbas dari pembatasan berskala besar (PSBB) di sejumlah wilayah Indonesia guna menekan penyebaran pandemi virus corona alias Covid-19.
"Bahkan di beberapa kota besar terjadi penurunan demand mencapai 50-60 persen. Total, konsumsi BBM Januari-Juni 2020 sekitar 117.000 kiloliter, sedangkan tahun lalu mencapai 135.000 kiloliter," katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (25/8/2020).
Baca juga: Kado Pertamina untuk HUT ke-75 RI, Produksi D100
Di samping itu, harga minyak dunia dan volatilitas nilai tukar rupiah juga mengalami tekanan. Alhasil, perusahaan pelat merah itu menghadapi triple shock.
Menurut laporan keuangan yang dipublikasikan di laman resminya, Pertamina mengalami penurunan laba sebesar 11,13 triliun atau dari 25.55 miliar dollar AS menjadi 20,48 dollar AS.
Kendati demikian, Fajriyah mengaku optimistis bahwa sampai akhir 2020 kinerja keuangan perseroan akan kembali positif.
Baca juga: Selain Kuantitas, Kualitas Minyak Rem Sepeda Motor Perlu Rutin Dicek
"Mengingat perlahan harga minyak dunia sudah mulai naik dan juga konsumsi BBM baik industri maupun ritel juga semakin meningkat," ucap Fajriyah.
"Meski demand turun, seluruh proses bisnis Pertamina berjalan dengan normal. SPBU tetap beroperasi, pendistribusian BBM dan elpiji juga tetap terjaga baik, kami memprioritaskan ketersediaan energi bagi rakyat," ujarnya lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.