JAKARTA, KOMPAS.com – Ban merupakan komponen penting yang ada pada kendaraan. Perawatan yang kurang baik, bisa menyebabkan ban menjadi benjol pada bagian dinding. Tentunya jika sudah benjol, ban akan menjadi mudah kempis.
On Vehicle Test Manager PT Gajah Tunggal Tbk., Zulpata Zainal mengatakan, penyebab utama dari ban benjol yaitu tekanan udara yang kurang. Saat ban dengan tekanan udara yang rendah menubruk benda padat, akan memutus benang yang ada di dinding ban.
“Ban yang kurang tekanan udaranya kemudian menubruk benda keras seperti batu, trotoar, dan lubang, akan menyebabkan dinding ban menekuk, tergencet antara pelek dan permukaan jalan secara tiba-tiba, lalu membuat benang di samping ban putus,” ucap Zulpata kepada Kompas.com, belum lama ini.
Baca juga: Terlibat Kecelakaan Horor, Zarco dan Morbidelli Menyesal
Memang benjol tidak langsung muncul saat ban masih kekurangan tekanan udara. Namun saat kembali ban diisi, udara akan mengisi rongga bekas benang yang patah tersebut, dan terjadilah benjol yang terlihat di dinding ban.
“Ban benjol baru terlihat ketika ban diisi kembali dengan udara. Kalau ada benang samping yang putus, udara akan menekan bagian tersebut dan jika dilihat dari luar akan terlihat benjol bannya,” ucap Zulpata.
Baca juga: Biaya Kepemilikan Eclipse Cross Selama 5 Tahun, Sebulan Rp 1,3 Jutaan
Menjaga tekanan udara ban sesuai dengan rekomendasi pabrikan merupakan hal yang mudah namun sering diabaikan. Jika tekanan udaranya terlalu kurang, bisa menyebabkan ban benjol saat menubruk benda padat.
Sedangkan kalau tekanannya berlebihan, bisa menyebabkan setir yang terlalu ringan sampai keausan ban yang tidak merata. Oleh karena itu, sebelum berkendara, usahakan untuk mengecek berapa tekanan udara pada ban.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.