Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memanaskan Mesin Motor Kelamaan, Punya Dampak Buruk?

Kompas.com - 11/08/2020, 09:22 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu ritual yang sering dilakukan oleh pemilik sepeda motor setiap pagi adalah memanaskan mesin kendaraan sebelum memulai perjalanan. Tujuannya agar memastikan oli bekerja melumasi semua komponen yang berada di dalam mesin.

Terkait dengan hal tersebut, nyatanya ada hal yang kurang tepat dilakukan oleh pemilik motor. Misalnya memanaskan dalam jangka waktu yang cukup lama. Sebab, biasanya pemilik kendaraan juga melakukan aktifitas lain seiring memanaskan motor, seperti sarapan atau aktifitas lainnya. Padahal, kondisi tersebut memberi dampak negatif bagi beberapa komponen motor.

“Saat memanaskan motor jangan terlalu lama, sekitar tiga menit dan maksimalnya lima menit. Karena motor zaman sekarang sudah didesain siap pakai,” ujar Kepala Bengkel Mekar Bintaro, Adih, kepada Kompas.com.

Baca juga: Lepas Pasang Aki Mobil Sendiri Bisa Sebabkan Sistem Elektronik Error

Adih melanjutkan, sejumlah komponen lainnya turut langsung bekerja setelah mesin motor dihidupkan, misalnya lampu utama. Menurutnya, lampu yang menyala akan menghasilkan energi panas.

Lampu motor Foto: Istimewa Lampu motor

Jika energi panas yang dihasilkan oleh nyala lampu tidak dibuang, maka bisa merusak lampu utama tersebut. Oleh karena itu, sedianya motor perlu bergerak agar ada proses sirkulasi udara, sehingga area sekitar lampu tidak terlalu panas.

Baca juga: Karoseri Ini Mulai Bikin Bus Pakai Kaca Tunggal Lagi

“Kalau terlalu lama dipanaskan dan motor dalam keadaan diam, lampunya jadi makin panas karena tidak ada sirkulasi pendinginan, nanti mika lampunya bisa meleleh,” kata Adih.

Selain itu, Adih menambahkan, bagian lain yang juga terkena dampak dari proses memanaskan motor yang terlalu lama adalah leher knalpot. Bagian yang bersentuhan langsung dengan mesin ini, menurut Adih, akan cepat menjadi kekuningan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau