JAKARTA, KOMPAS.com – Roof box atau bagasi atap biasa digunakan pada mobil agar memiliki ruang penyimpanan tambahan. Jadi selain bagasi, barang-barang yang ingin dibawa dalam perjalanan bisa masuk ke roof box.
Saat ini juga memasang roof box bisa sebagai gaya modifikasi, kemudian digunakan sehari-hari. Namun, ada yang perlu diperhatikan oleh pemilik kendaraan jika hendak memasang roof box pada kendaraan harian.
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana mengatakan, pengemudi harus menyadari adanya penambahan dimensi kendaraan yang jadi lebih tinggi jika ingin memakai roof box pada mobil harian.
Baca juga: Pahami Fungsi Kickdown pada Mobil Matik
“Pemilik kendaraan harus pintar-pintar dalam memilih jalan yang jauh dari pohon yang rendah, kabel listrik, maupun portal,” kata Sony kepada Kompas.com, Kamis (6/8/2020).
Kemudian bagi yang memakai kendaraannya di jalan tol, jangan terlalu ngebut. Hal ini dikarenakan roof box bisa memengaruhi keseimbangan dari kendaraan tersebut. Semakin tinggi kendaraan, maka gejala roll nya juga tinggi.
Baca juga: Toyota Resmi Luncurkan Corolla Cross, Harga Mulai Rp 457,8 Juta
“Kemudian, semakin diisi roof boxnya, maka titik beratnya jadi tinggi, sehingga mudah oleng atau hilang keseimbangan. Biasanya akan mulai terasa di atas 60 kpj,” ucap Sony.
Saat roof box diisi kendaraan, barang yang berada di atas bisa bergerak, sehingga membuat mobil oleng. Sehingga kerja dari suspensi dan pengemudi jadi lebih berat. Untuk pengemudi yang tidak sensitif, bisa-bisa tidak terasa saat mobil oleng, tiba-tiba selip atau terbalik di kecepatan tinggi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.