Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catat, Ini Kebiasaan yang Bisa Bikin Sistem Pengereman ABS Rusak

Kompas.com - 31/07/2020, 11:41 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak pabrikan sepeda motor yang membekali produknya dengan sistem pengereman Anti-lock Braking System (ABS). Fitur ini mampu menghasilkan pengereman lebih baik dan lebih aman.

Pada sistem pengereman biasa, masalah yang umum ditimbulkan biasanya datang dari kampas rem atau minyak rem. Sedangkan pada rem ABS, bisa saja terjadi masalah lainnya.

Baca juga: Alasan Rem ABS Bukan Mandatori pada Sepeda Motor di Indonesia

Endro Sutarno, Technical Service Division PT Astra Honda Motor (AHM), mengatakan, kampas tidak terlalu berpengaruh pada fungsi ABS. Kerusakan fisik yang membuatnya gagal berfungsi.

Ilustrasi fitur ABS. Sistem pengereman Ducati Supersport dilengkapi ABS yang bisa diatur level daya cengkramKompas.com - Adit, Ghulam Ilustrasi fitur ABS. Sistem pengereman Ducati Supersport dilengkapi ABS yang bisa diatur level daya cengkram

“Di pelek motor ABS kan ada speed sensor dan pulser ring (ring berongga untuk membaca kecepatan di pangkal roda). Itu kalau rusak yang biasanya mengganggu kerja ABS,” kata Endro, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Endro menambahkan, salah satu masalah dapat timbul dari kebiasaan penggunaan gembok untuk tambahan keamanan. Sebagian orang menaruh gembok di rongga pulser ring dan lupa mencopot saat hendak jalan. Sehingga, menyebabkan perangkat tersebut penyok.

Baca juga: Harga Motor Sport 250cc, Banderol Yamaha R25 ABS Naik

"Meski sedikit, namun sinyal yang diterima speed sensor akan mengalami gangguan. Di sini, biasanya indikator ABS pada cluster meter akan berkedip menandakan masalah," ujar Endro.

Endro mengatakan, masalah lain bisa ditimbulkan saat motor masuk kubangan hingga membuat speed sensor dan pulser ring tertutup lumpur. Sebab, lumpur berbeda dengan hujan.

"Jadi, kebersihan bagian sensor ABS harap dijaga,” kata Endro.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau