Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Rem ABS Bukan Mandatori pada Sepeda Motor di Indonesia

Kompas.com - 26/06/2020, 10:42 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) menganggap fitur keselamatan Anti-Lock Braking System (ABS) tidak harus disematkan pada seluruh sepeda motor yang dipasarkan di Indonesia.

Sebab, sebagaimana dikatakan Executive Vice President Director PT YIMM Dyonisius Beti, tak semua pengguna motor memerlukannya. Terlebih, pada kendaraan roda dua berkapasitas mesin rendah.

"Analoginya seperti ponsel, tentu baik bila bisa punya fitur sidik jari dan keamanan serupa lainnya. Tetapi tidak perlu semua ponsel harus punya fitur itu, konsumen bebas memilih sesuai kebutuhan dan budget," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.

Baca juga: 6 Kesalahan Pengendara Motor Nyalakan Hazard

Lagipula, lanjut Dyon, motor yang belum memiliki fitur ABS sebenarnya sudah cukup aman untuk digunakan harian. Hanya saja kendaraan tersebut jangan dipacu melebihi batas kecepatan dan kapasitasnya.

"Seluruh motor Yamaha telah melalui riding testing yang sangat ketat sesuai dengan standar global Yamaha dunia, dan semuanya sangat aman. Produk kami bukan hanya untuk Indonesia, tapi dikirim ke seluruh dunia seperti Jepang, Eropa, Amerika, dan lainnya," kata Dyon.

"Namun untuk konsumen dengan high skill riding, yang selalu bergerak dengan top speed dan high manuver, mungkin bisa gunakan motor yang dilengkapi ABS. Kalau untuk penggunaan normal, non ABS sudah cukup. Jadi sesuai dengan penggunaannya saja," ujarnya lagi.

Hal serupa dikatakan Marketing Director PT Astra Honda Motor (AHM) Thomas Wijaya yang menyebut bahwa penyematan fitur ABS pada motor perlu pengkajian yang mendalam. Pasalnya, ini juga berkaitan dengan harga jual akhir produk.

 Baca juga: Cara Rem Mendadak pada Motor yang Belum ABS

“Pertama harus dilihat dulu, fitur dan teknologi itu cocok digunakan di mesin seperti apa. Apakah di bawah 150 cc atau 250 cc? Kami harus pertimbangkan soal itu, karena tentu berkaitan juga nanti dengan harga jual produk,” kata dia.

"Kalau motor digunakan untuk harian di kota besar seperti Jakarta, pakai Combi Brake System (CBS), sebetulnya sudah cukup. ABS itu kan lebih cocok untuk penggunaan jauh, jadi harus diperhatikan juga karakteristik penggunanya seperti apa,” lanjut Thomas.

CBS merupakan sistem pengereman yang sudah banyak ditemukan di berbagai merek skutik. Fungsinya untuk menghentikan putaran roda depan dan belakang secara bersamaan, hanya dengan satu tarikan tuas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau