JAKARTA, KOMPAS.com - Sepeda motor 4-tak tidak seperti 2-tak yang banyak mengeluarkan asap. Jika sampai keluar asap putih dari knalpot, maka perlu dicurigai terjadi adanya kerusakan.
“Jika mengeluarkan asap putih artinya salah satu dari komponen mesin 4-tak ada yang sudah tidak berfungsi dengan baik,” ujar Ade Rohman, Technical Service Sub Dept. Head PT Daya Adicipta Motora, dalam keterangan resminya.
Baca juga: Knalpot Racing Yoshimura untuk Ninja ZX-25R Baru Siap Akhir Tahun
Ade menambahkan, asap putih yang keluar dari knalpot mesin 4-tak dikarenakan adanya pelumas atau oli yang ikut terbakar pada ruang bakar.
Menurut Ade, hal tersebut dikarenakan adanya kebocoran pada beberapa komponen yang sudah mengalami keausan. Berikut lima komponen yang dimaksud:
1. Ring Piston
Fungsi ring piston adalah untuk menjaga kompresi dan juga menyapu oli di dinding silinder agar tidak masuk ke ruang bakar.
"Jadi, jika ring piston aus sudah bisa dipastikan oli akan merembes masuk ke ruang bakar, sehingga akan ikut terbakar bersama bahan bakar pada saat terjadi pembakaran dan berubah menjadi asap putih yang keluar melalui knalpot," kata Ade.
Baca juga: Knalpot Motor yang Berasap, Tanda Apakah Itu?
2. Piston
Ade mengatakan, piston sebagai tempat duduknya ring piston, maka apabila piston mengalami keausan melebihi batas servis bisa dipastikan juga akan ada oli yang merembes ke ruang bakar. Sebab, ring piston tidak bisa duduk dengan sempurna, sehingga akan mengeluarkan asap putih pada knalpot.
3. Liner/Blok Silinder
Pada bagian liner juga jika sudah mengalami keausan, maka kinerja dari ring piston menjadi tidak maksimal. Sehingga, oli akan masuk ke ruang bakar dan terbakar bersama bahan bakar.
4. Gasket/Paking Kepala Silinder
"Jika paking kepala silinder mengalami keausan pasti oli di saluran pelumasan dari pompa oli menuju ke bagian atas mesin akan merembes ke ruang bakar," ujar Ade.
5. Valve Guide (Bos Klep) dan Seal
Komponen tersebut jika mengalami kerusakan atau keausan juga akan menyebabkan oli mesin merembes masuk ke ruang bakar dan terbakar bersamaan dengan bahan bakar. Sehingga, akan terlihat asap putih keluar dari knalpot.
Ade mengatakan, kelima konponen tersebut mengalami kerusakan diakibatkan dari berbagai faktor, seperti masa pakai mesin sudah lama, perawatan saringan udara tidak sesuai dengan jadwal servis berkala, serta penggantian dan penggunaan oli tidak mengikuti aturan yang berlaku.
"Sebagai contoh SAE oli yang dipakai tidak sesuai spesifikasi yang dianjurkan oleh pabrikan, kemudian terlambat melakukan penggantian oli. Sehingga, kapasitas oli berkurang dan volume pelumasan menjadi kurang," kata Ade.
Ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk mencegah kerusakan komponen tersebut, mulai dari melakukan perawatan sesuai dengan petunjuk atau buku pedoman pemilik dan buku service yang dikeluarkan oleh pabrikan.
“Kemudian sebagai patokan untuk melakukan service dan ganti oli bisa mengikuti aturan jarak atau KM serta aturan waktu atau bulan tergantung mana yang lebih dulu dicapai. Lakukan service secara teratur dan rutin di bengkel resmi agar tetap dalam kondisi yang prima,” ujar Ade.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.