Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hindari Kebiasaan Ini Ketika Mengemudikan Mobil Transmisi Matik

Kompas.com - 21/07/2020, 12:02 WIB
Ari Purnomo,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mengendarai mobil dengan transmisi otomatis menghadirkan berbagai kemudahan dibandingkan dengan manual. Mulai tidak adanya pedal kopling hingga minimnya penggantian transmisi saat kendaraan melaju.

Inilah yang kemudian membuat banyak orang melirik dan berganti menggunakan kendaraan roda empat matik.

Tetapi, di balik kemudahan dan kenyamanan tersebut ternyata mengemudikan mobil transmisi otomatis juga tidak boleh sembarangan.

Baca juga: Mitos atau Fakta, BBM Oktan Tinggi Bisa Dongkrak Performa Kendaraan?

Ada hal-hal yang perlu diperhatikan, terutama dalam memperlakukan kendaraan bertransmisi otomatis tersebut.

Pemilik bengkel spesialis Worner Matic Hermas Efendi Prabowo mengatakan, memperlakukan mobil matik berbeda dengan transmisi manual.

Sistem transmisi matik milik Chevrolet Trax.Kompas.com/Alsadad Rudi Sistem transmisi matik milik Chevrolet Trax.

Pengemudi harus menggunakan perasaannya saat mengendarai mobil bertransmisi otomatis itu.

“Mengemudikan mobil matik itu tidak boleh kasar, harus dengan perasaan. Berbeda dengan mobil manual,” ujarHermas kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Hemas menambahkan, setidaknya ada dua hal yang perlu dihindari saat mengendarai mobil matik.

1. Memindahkan tuas transmisi terlalu cepat

Meskipun bertransmisi otomatis, mobil matik tidak seperti kendaraan roda dua yang tanpa persneling.

Tetapi, kendaraan roda empat ini juga menempatkan tuas transmisi layaknya mobil manual. Hanya saja, penggunaannya tidak seperti mobil manual yang disesuaikan dengan kecepatan kendaraan.

Transmisi pada mobil matik ini hanya digeser pada kondisi tertentu, misalkan saat melewati jalanan lurus, jalan menanjak, parkir maupun saat berhenti.

Hermas mengatakan, ada yang harus diperhatikan oleh pengemudi saat memindahkan gigi transmisi, yaitu jangan terlalu cepat.

Baca juga: Ini Akibatnya jika Sembarangan Tambah Oli Mesin Kendaraan

“Misalkan saat akan parkir, mobil hendak maju atau pun mundur sebaiknya menunggu mobil benar-benar berhenti baru memindahkan tuas transmisi,” ucapnya.

Jika mobil masih bergerak tetapi tuas transmisi sudah dipindahkan, bisa menyebabkan kerusakan pada komponen persneling.

“Bisa rontok komponennya, jadi sebelum menggeser tuas transmisi pastikan posisi mobil harus benar-benar berhenti dulu,” ujarnya.

2. Terburu-buru berakselerasi

Saat berakselerasi C-HR mantap menjejak lintasantoyota Saat berakselerasi C-HR mantap menjejak lintasan

Hal yang tidak boleh dilakukan ketika mengendarai mobil matik lainnya adalah saat berakselerasi atau hendak berjalan.

Hermas mengatakan, sebaiknya pengemudi tidak melakukan akselerasi dengan cepat sesaat setelah tuas transmisi digeser ke posisi D.

“Saat baru tuas transmisi baru digeser, jangan langsung berakselerasi. Masih perlu sedikit waktu agar presisi,” tutur Hermas.

Baca juga: Cara Mudah Bikin Mika Lampu Mobil Kinclong, Bisa Pakai Pasta Gigi

Jika hal itu dilakukan dan berlangsung secara terus menerus, menurutnya, bisa menyebabkan usia komponen transmisi lebih pendek.

“Banyak yang melakukannya dan ini membuat transmisi mudah rusak,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau