Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transportasi Jakarta Abaikan Protokol Kesehatan pada New Normal

Kompas.com - 01/07/2020, 08:22 WIB
Dio Dananjaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pada masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi, sejumlah transportasi umum mulai beroperasi kembali. Namun, dari sisi operator sampai penumpang masih banyak yang belum mengindahkan protokol kesehatan sesuai standar yang ditetapkan.

Tulus Abadi, Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), mengatakan, Jakarta dan sejumlah daerah lainnya belum siap menerapkan new normal atau kenormalan baru, terutama dalam hal transportasi.

Menurutnya, organisasi kesehatan dunia (WHO) telah mengeluarkan standar kenormalan baru. Dari semua standar yang dikeluarkan, Tulus mengatakan, Jakarta dan kota-kota lain di Indonesia belum ada yang memenuhi kriteria yang ditetapkan.

Baca juga: Datang dari Indonesia, Spyshot Toyota Fortuner 2020 Muncul di Vietnam

Bus transjakarta melintas di Jalan M.H Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (6/2/2020). Jumlah pengguna transjakarta telah menembus 1 juta penumpang per hari. Jumlah penumpang sebanyak 1.006.579 orang tercatat pada Selasa (4/2/2020).KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Bus transjakarta melintas di Jalan M.H Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (6/2/2020). Jumlah pengguna transjakarta telah menembus 1 juta penumpang per hari. Jumlah penumpang sebanyak 1.006.579 orang tercatat pada Selasa (4/2/2020).

“Ini new normal yang dipaksakan, dalam hal apapun, termasuk dalam hal transportasi publik,” ujar Tulus, dalam diskusi virtual (30/6/2020).

Untuk bisa memenuhi standar yang ditetapkan WHO, penyedia transportasi publik seperti PT Transjakarta, harus melakukan pengendalian Covid-19 sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM).

“Standar itu ditetapkan mulai dari pra-perjalanan, selama perjalanan, hingga pasca perjalanan,” kata Tulus.

Baca juga: Apakah Oli Mesin Kendaraan Bisa Kedaluwarsa?

Sejumlah penumpang menaiki bus Transjakarta di Jakarta, Selasa (17/3/2020). PT Transjakarta akan menambah rute perjalanan menjadi 123 rute dan menambah jam operasional, hal ini untuk mengurangi antrean panjang yang terjadi di beberapa halte pada Senin (16/3/2020) kemarin.ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT Sejumlah penumpang menaiki bus Transjakarta di Jakarta, Selasa (17/3/2020). PT Transjakarta akan menambah rute perjalanan menjadi 123 rute dan menambah jam operasional, hal ini untuk mengurangi antrean panjang yang terjadi di beberapa halte pada Senin (16/3/2020) kemarin.

“Kemudian mengoptimalkan digitalisasi pelayanan di semua lini, bukan hanya e-ticketing saja,” tuturnya.

Tulus mengingatkan, penerapan kenormalan baru pada sistem transportasi harus menjadikan aspek kesehatan atau pengendalian Covid-19 sebagai prioritas utama.

“Dalam konteks Transjakarta harus mewaspadai, kalau tidak ada pengendalian yang ketat, baik itu jaga jarak, masker, cuci tangan, dan lain sebagainya, itu saya kira akan sangat rentan,” ucapnya.

“Operator juga harus berani memberikan sanksi bagi konsumen atau penumpang yang melanggar protokol kesehatan,” kata Tulus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau