Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Kelamaan Diam, Bensin di Tangki Bisa Jadi Basi?

Kompas.com - 26/06/2020, 11:41 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Di tengah pandemi Covid-19 atau virus corona, banyak orang yang memutuskan untuk tetap berada di rumah. Beberapa perusahaan pun mengeluarkan kebijakan untuk bekerja dari rumah alias Work From Home (WFH).

Namun, kondisi tersebut membuat sebagian orang melupakan kendaraan pribadinya. Mobil tidak pernah digunakan dan menjadi kurang terawat.

Baca juga: Kelamaan WFH Bisa Bikin Lupa Cara Nyetir yang Benar?

Dengan kondisi bensin masih tersisa di dalam tangki, beberapa orang menyebutkan bensin akan menjadi basi jika mobil lama tidak digunakan.

Kondisi mobil Suzuki Grand Vitara yang parkir di Bandara Adi Soemarmo lebih dari enam bulan. Lamanya waktu parkir membuat tagihan tarif parkir mencapai lebih dari Rp 10 juta.KOMPAS.COM/Ari Purnomo Kondisi mobil Suzuki Grand Vitara yang parkir di Bandara Adi Soemarmo lebih dari enam bulan. Lamanya waktu parkir membuat tagihan tarif parkir mencapai lebih dari Rp 10 juta.

Namun sebenarnya, tidak ada bensin yang basi. Istilah bensin basi hanyalah penyebutan orang-orang awam saja.

Bambang Supriyadi, Head Product Improvement/EDER Dept Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM), mengatakan, basi yang dimaksud mungkin terkontaminasi dengan cairan lain.

"Bukan cairan bensinnya yang berubah, namun karena ada campuran lain. Sehingga, bisa mengubah bensin secara kualitas," ujar Bambang, saat dihubungi Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Baca juga: Strategi Digital Jualan Mobil Saat PSBB dan WFH

Bambang menambahkan, bensin yang ada di dalam tangki mengalami penguapan. Saat mengalami penguapan tersebut, bisa terjadi namanya kondensasi sehingga tercampur air atau zat kimia lain.

Mobil BMW yang terparkir di Bandara Ngurah Rai, Bali selama empat tahun.Istimewa Mobil BMW yang terparkir di Bandara Ngurah Rai, Bali selama empat tahun.

Kalau sudah telanjur mengalami hal itu, pemilik harus menguras tangki bahan bakar. Prosesnya pun tak boleh sembarangan, disarankan untuk datang ke bengkel resmi agar mobil dilakukan pengecekan menyeluruh.

Tri Yuswidjajanto Zaenuri, Ahli Konversi Energi dari Fakultas Teknik dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung, mengatakan, bensin menjadi basi jika didiamkan di dalam tangki hingga lebih dari enam bulan.

"Kurang lebih sama seperti pelumas, yang dianjurkan untuk diganti jika sudah mencapai 10.000 kilometer atau 6 bulan, tergantung mana yang dicapai lebih dulu," kata Yus.

Yus menambahkan, 6 bulan bukan waktu yang pasti. Semakin besar ruang kosong yang ada di dalam tangki, dapat memperbesar juga jumlah penguapan. Apalagi, jika mobil di parkir terus di tempat yang panas atau tidak teduh, tentu akan lebih cepat lagi.

Yus menyarankan, tangki bahan bakar usahakan harus dalam keadaan penuh ketika kendaraan ditinggalkan lama atau sebaliknya, dikosongkan.

"Jika bensin dibiarkan menguap terus menerus, dalam waktu lama akan membuat tangki mengalami korosi alias berkarat," kata Yus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau