Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Langkah Atasi Petaka Aquaplaning di Musim Hujan

Kompas.com - 20/11/2024, 08:31 WIB
Stanly Ravel

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Berkendara saat musim hujan memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi dari kondisi normal. Salah satu ancaman yang paling mengintai adalah aquaplaning.

Seperti diketahui, aquaplaning merupakan kondisi di mana ban mobil kehilangan traksi. Hal ini karena ban gagal menapak pada aspal imbas adanya lapisan air di atas jalan sehingga menimbulkan efek seperti slip.

Dampaknya, mobil akan sulit dikendalikan, apalagi ketika sedang berkendara dalam kecepatan tinggi seperti di jalan tol. Hilangnya kontal ban dengan permukaan jalan, membuat roda tak memiliki traksi sehingga pengendara kerap kehilangan kendali.

Karena itu, aquaplaning kerap menyebabkan kecelakaan yang fatal bagi pengendara mobil. Bahkan tak sedikit sampai memakan korban jiwa.

Baca juga: Generasi Baru Ford Everest Siap Ramaikan GJAW 2024

Meski sulit dihindari, namun pengendara masih bisa mencegah efek buruk yang ditimbulkan aquaplaning. Caranya dimulai dengan memeriksa kondisi ban.

Honda WR-VKompas.com Honda WR-V

"Paling utama itu dipastikan sebelum memulai perjalanan, dalam hal ini cek kondisi ban pastikan ketebalannya masih baik atau layak pakai dan jangan abaikan tekanan udaranya. Selanjutnya, bila memang terjadi hujan lebat ketika berkendara, apalagi di tol, langsung turunkan kecepatan kendaraan," ucap Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu, kepada Kompas.con, Sabtu (16/11/2024).

Cara tersebut ideal untuk menghindari atau mencegah terjadinya aquaplaning. Namun dalam kasus berbeda, seperti sudah terjebak atau mengalami aquaplaning, hal paling utama yang harus dilakukan adalah tetap tenang.

Jangan sampai panik sehingga melakukan penanganan yang salah. Karena bila mengatasi aquaplaning dengan cara yang salah, justru berpotensi menimbulkan risiko yang besar.

Menurut Jusri, saat terjadi aquaplaning mobil akan sulit dikendalikan karena mengalami oversteer dan understeer. Langkah utama yang harus dilakukan pengendara adalah tidak melakukan pengereman.

Baca juga: Penjelasan Peran Busi terhadap Efisiensi BBM Kendaraan

"Dalam kondisi tersebut, arah kendaraan akan berubah, karena aquaplaning memungkinan terjadinya slip pada keempat roda. Ini harus diperhatikan, ketika dua roda di depan sudah kehilangan traksi, sikap pengendara khususnya untuk mobil pengerak roda depan adalah jangan melakukan pengereman dan segera putuskan transmisi dengan roda. Tuas transmisi langsung pindahkan ke netral," ujar Jusri.

Ilustrasi ban saat melintasi genangan air.DOK. BRIDGESTONE Ilustrasi ban saat melintasi genangan air.

"Berikutnya, angkat gas dan melakukan counter steer, ini harus dipahami. Ketika mobil mengarah ke arah jarum jam 11 dan kemudi sedang ada di jarum 12, saat yang sama counter steer ke arah slip atau jarum jam 11 tadi. Kemudian lakukan counter lagi sampai arah kendaraan sudah bisa dikendalikan. Setelah itu baru rem atau engine brake," lanjutnya.

Sebagai catatan, Jusri menjelaskan, langkah penangan risiko aquaplaning tersebut bisa dilakukan bagi pengendara yang memiliki jam terbang tinggi serta kondisi ban mobil yang ideal.

Baca juga: Coating Kaca Mobil Bisa Jadi Solusi di Musim Hujan

Tak kalah penting, kondisi pengendara juga tetap tenang dan tidak panik. Karena meski sudah terlatih tapi terjadi kepanikan, maka akan sia-sia.

Ilustrasi berkendara di saat hujan di jalan tolKOMPAS.com/STANLY RAVEL Ilustrasi berkendara di saat hujan di jalan tol

"Kalau sudah panik, meski sudah pengalaman sekalipun akan hilang, jadi upayakan tidak panik. Tapi paling baik adalah pencegahan dini dengan menurunkan kecepatan ketika hujan serta mamastikan roda mobil dalam kondisi yang baik," ucap Jusri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau