Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/06/2020, 15:25 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com – Sistem pengereman pada sepeda motor merupakan hal yang penting. Jika sistem pengereman tidak berfungsi dengan baik, bisa menyebabkan kecelakaan.

Sistem pengereman pada motor yang ada di Indonesia biasanya cakram pada bagian depan dan tromol di belakang.

Kedua sistem pengereman tersebut tentunya menggunakan kampas rem yang berfungsi menekan cakram atau tromol agar bisa mengurangi kecepatan.

Melihat dari fungsinya yang penting, tentunya memilih kampas rem tidak bisa sembarangan. Jika menggunakan suku cadang yang bukan orisinal, tentunya ada efek yang membuat performanya menurun.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Setir Tidak Lurus Saat Parkir Bikin Rusak Power Steering?

Kondisi kampas rem yang sudah habis. Titik putih di samping adalah tanda kampas butuh digantiOtomania/Setyo Adi Kondisi kampas rem yang sudah habis. Titik putih di samping adalah tanda kampas butuh diganti

Kepala Mekanik Astra Motor Center Jakarta Gofur mengatakan, ada beberapa efek yang dirasakan jika menggunakan kampas rem yang bukan orisinal.

“Beberapa kasus efeknya membuat rem kurang pakem. Kemudian usia pakainya juga lebih singkat karena materialnya yang lebih empuk,” kata Gofur saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (20/6/2020).

Gofur juga menambahkan, jika memakai kampas bukan orisinal, ban akan terasa seret. Ketika dipakai jalan, ban akan terasa tertahan, sehingga kurang nyaman.

Baca juga: Beredar Foto Skutik Mirip Yamaha Nmax, Ternyata Asal Negara Tetangga

Sementara itu menurut Kepala Bengkel Yamaha Mekar Motor Cibinong Mamal Syahrudin, efek lainnya yaitu tromol atau cakram bisa rusak karena penggunaan kampas yang tidak orisinal.

“Kampas yang palsu bisa membuat tromol dan cakram lebih cepat aus karena bahannya yang lebih keras. Efek yang terakhir yaitu rem akan cepat panas dan menimbulkan hilangnya daya pengereman secara terus menerus atau disebut dengan istilah fading,” ucap Mamal kepada Kompas.com.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com