JAKARTA, KOMPAS.com - Penjualan mobil di Tanah Air babak belur imbas pagebluk corona (Covid-19). Bila dibandingkan berdasarkan data pada periode yang sama di 2019 lalu, tahun ini bisa dibilang sudah dalam kondisi terjun bebas.
Ragam cara coba dilakukan oleh agen pemegang merek (APM), mulai dari meluncurkan produk baru sampai memberikan penawaran-penawaran mengiurkan sebagai upaya menstimulus pasar. Bahkan, tak jarang ada yang sampai memberikan iming-iming diskon puluhan juta.
Meski sah-sah saja dilakukan untuk menggoda pasar, namun begitu pandangan berbeda justru diungkapkan oleh Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Amelia Tjandra.
Baca juga: Bukan Karena Status, Ini Alasan Daihatsu Tak Mampu Lampaui Toyota
Menurut Amel, mengelontorkan diskon agresif dengan nominal yang besar bukan lah suatu cara yang efektif untuk mengairahkan pasar. Apalagi bila ternyata tak ada peningkatan pada Gross Domestic Product (GDP).
"Saya percaya pasar mobil itu dipengaruhi sangat besar oleh daya beli. Buang diskon besar-besaran, menurut saya tidak akan memperbesar pasar mobil, selama daya beli yang ditunjukkan oleh GDP tidak naik," ucap Amel dalam konferensi pers virtual, Jumat (19/6/2020).
Lebih lanjut Amel mengatakan, untuk membeli mobil apapun jenisnya harus didasari oleh kemampuan daya beli, barometernya bisa dilihat dari bagaimana GDP sebuah negara. Untuk Indonesia sendiri, diperkirakan pada kuartal kedua pertumbuhan ekonomi mengarah ke sisi negatif, yakni 3,8 persen.
Proyeksi tersebut menurut Amel mengindikasikan daya beli masyarakat Indonesia akan lebih turun drastis. Dengan demikian, meski banyak merek menawarkan diskon besar-besaran untuk produknya, tidak menjadi jaminan bisa memperbesar pasar mobil.
Baca juga: Kepastian Rocky Masuk Indonesia, Ini Jawaban Daihatsu
"Jadi selama daya beli yang ditunjukkan oleh GDP tidak ada peningkatan, mau buang diskon sebesar apapun juga tidak akan serta merta membuat orang tertarik membeli mobil. Bulan Juni ini saya perkirakan juga tidak ada peningkatan karena daya belinya belum ada," ucap Amel.
"Bila mengadalkan leasing, saat ini mereka sangat hati-hati. Mereka punya kendala bisnis yang luar biasa, bahkan beberapa sudah mau terima konsumen baru," kata dia.
Hendrayadi Lastiyoso, Marketing & CR Division Head PT Astra International Daihatsu Sales Operation, juga mengatakan hal serupa. Namun dia tak menampik bila Daihatsu juga memiliki penawaran-penawaran bagi calon konsumennya, tapi masih dalam tahap yang normal.
Baca juga: Deretan Mobil Bekas yang Diskon 50 Persen dari Toyota Trust
"Kemarin kita sempat dengar mau ada diskon besar-besaran, tapi sebenarnya baik harga dan diskon yang diberikan Daihatsu tidak seperti itu, normal-normal saja. Kami berikan diskon namun dalam jumlah yang seharusnya, artinya sesuai pasaran agar tetap bisa kompetitif namun tidak jor-joran," ucap Hendyaradi.
"Kami juga harus selektif dalam memberikan besaran diskon, karena kan memang situasinya pasar ini sedang turun," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.