Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyetir Malam Lebih Berat dari Siang Hari, Mengapa?

Kompas.com - 11/06/2020, 10:42 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comMenyetir dengan jarak yang jauh biasa dilakukan saat malam hari. Harapan saat menyetir malam hari yaitu kondisi jalan yang sepi dan ketika sampai tujuan, tidak terlalu larut. Namun menyetir saat malam hari ternyata bisa berbahaya.

Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia, mengatakan, mengemudi saat malam hari merupakan kegiatan yang berat dan sulit karena tidak sesuai dengan siklus tubuh manusia.

Malam hari adalah jamnya badan manusia untuk beristirahat. Rintangan menyetir malam hari yaitu jarak pandang yang terbatas dan kondisi badan yang kelelahan,” ucap Sony kepada Kompas.com, Rabu (10/6/2020).

Baca juga: Operasi Ketupat Selesai, Polisi Masih Razia PSBB dan SIKM di 33 Titik

Ilustrasi menyetir melewati terowongan.SHUTTERSTOCK Ilustrasi menyetir melewati terowongan.

Selain itu, ada juga cara pengemudi agar lebih segar ketika menyetir di malam hari yaitu dengan mengonsumsi minuman berenergi. Namun sebenarnya minuman tersebut sifatnya hanya sementara dan membuat pengemudi merasa fit.

“Minuman energi memberikan boost yang cepat tetapi dropnya juga cepat. Sehingga sering membuat pengemudi merasa fit padahal sudah drop, bisa menyebabkan microsleep,” ucap Soni.

Baca juga: Ciri-ciri Bikers Pemula Terlihat dari Kebiasaan Ini

Jika memaksa mengemudi jauh saat malam hari, Sony menyarankan agar pengemudi beristirahat yang cukup sebelum berangkat. Istirahat bisa dilakukan dengan tidur minimal tujuh jam sebelum berangkat.

“Selain beristirahat sebelum berangkat, lakukan istirahat secara rutin ketika melakukan perjalanan di malam hari. Jangan memaksakan diri jika sudah ngantuk,” kata dia.

Sony juga mengingatkan, obat dari mengantuk saat mengemudi yaitu tidur, bukan minum kopi, suplemen, atau yang lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau