Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER OTOMOTIF] Hand Sanitizer Bahaya Disimpan di Mobil | Bus Gratis Rute Bogor-Jakarta

Kompas.com - 10/06/2020, 06:02 WIB
Aditya Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewasa ini hand sanitizer merupakan salah satu perangkat yang kerap dibawa ke mana pun ketika berpergian guna mencegah penularan virus corona alias Covid-19.

Hal ini dikarenakan hand sanitizer barbasis alkohol, sangat praktis dan dianjurkan bila masyarakat tidak bisa mencuci tangan dengan air mengalir.

Namun, membawa hand sanitizer saat berpergian memiliki bahaya seperti tertinggal di dalam mobil. Pasalnya, menurut Otoritas Kesehatan Singapura (HSA), prilaku itu bisa menyebabkan risiko kebakaran.

Selain itu, sebagai alternatif akan disediakan bus gratis rute Bogor-Jakarta. Penasaran seperti apa, berikut ini 5 berita terpopuler di kanal otomotif pada Selasa 9 Juni 2020:

1. Simpan Hand Sanitizer di Kabin Bisa Bikin Mobil Terbakar, Mitos atau Fakta?

Ilustrasi hand sanitizer di mobilshutterstock Ilustrasi hand sanitizer di mobil

Hand sanitizer barbasis alkohol, sangat praktis dan dianjurkan bila masyarakat tidak bisa mencuci tangan dengan air mengalir.

Namun, membawa hand sanitizer saat berpergian memiliki bahaya seperti tertinggal di dalam mobil. Pasalnya, menurut Otoritas Kesehatan Singapura (HSA), prilaku itu bisa menyebabkan risiko kebakaran.

Pada keterangan tertulisnya dijelaskan bahwa hand sanitizer secara umum memiliki sifat yang mudah terbakar, terlebih jika konsentrasi alkoholnya tinggi yakni di atas 70 persen.

Baca juga: Simpan Hand Sanitizer di Kabin Bisa Bikin Mobil Terbakar, Mitos atau Fakta?

2. Mau Ada Bus Gratis Rute Bogor-Jakarta, Alternatif bagi Penumpang KRL

Transjabodetabek Premium dengan trayek TangCity Mall-ITC Kuningan resmi diuji coba per Rabu (10/1/2018).Dokumentasi Humas TangCity Mall Transjabodetabek Premium dengan trayek TangCity Mall-ITC Kuningan resmi diuji coba per Rabu (10/1/2018).

Melonggarnya aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) membuat beberapa sektor bisnis kembali dibuka. Sejumlah transportasi umum massal dan non-massal pun sudah beroperasi, tetapi dengan pembatasan penumpang.

Tak heran, pada beberapa moda transportasi, terjadi lonjakan penumpang. Seperti penumpang kereta rangkaian listrik ( KRL) yang banyak telantar, contohnya yang terjadi di Stasiun Bogor.

Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek ( BPTJ) Polana B Pramesti mengatakan, upaya mengantisipasi lonjakan penumpang terus dilakukan, salah satunya dengan memberikan layanan bus gratis.

Baca juga: Mau Ada Bus Gratis Rute Bogor-Jakarta, Alternatif bagi Penumpang KRL

3. Jadi Sopir Truk Jangan dari Kenek yang Naik Pangkat

Kecelakaan dua truk besar di ruas Tol Jagorawi KM 11+700, Cipayung, Jakarta Timur, arah Jakarta, menyebabkan arus lalu lintas Tol Jagorawi arah Jakarta padat merayap, Kamis (19/12/2019).Twitter @TMCPoldaMetro Kecelakaan dua truk besar di ruas Tol Jagorawi KM 11+700, Cipayung, Jakarta Timur, arah Jakarta, menyebabkan arus lalu lintas Tol Jagorawi arah Jakarta padat merayap, Kamis (19/12/2019).

Kecelakaan yang melibatkan truk sering terjadi di jalan raya. Kejadian seperti truk menabrak mobil yang diam biasa disebabkan karena sopir yang kurang bisa mengendalikan kendaraannya.

Kurangnya kompetensi dari sopir truk bisa disebabkan oleh proses orang tersebut bisa membawa kendaraan. Kebanyakan sopir belajar otodidak, berawal dari kernet kemudian jika sudah lancar, naik jadi sopir.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau