YOKOHAMA, KOMPAS.com - Nissan Motor Corporation mengumumkan rencana penutupan pabrik perakitan kendaraan bermotor di Spanyol dan Indonesia dalam rangka efisiensi global.
CEO Nissan Makoto Uchida mengatakan, dalam peta jalan empat tahunan perseroan, pihaknya bakal memfokuskan kegiatan pabrik di Inggris dan Sunderland untuk memasok unit di kawasan Eropa.
Adapun produksi dari Indonesia, bakal dialihkan ke Thailand, yang sekaligus dijadikan basis produksi tunggal Nissan di kawasan ASEAN.
Baca juga: Dampak Kasus Carlos Ghosn, Nissan Tutup Pabrik dan PHK Karyawan
"Kami sekarang akan berkonsentrasi pada kompetensi inti kami dan meningkatkan kualitas bisnis kami, sembari mempertahankan keadaan keuangan guna mencapai profitabilitas," kata Uchida dilansir laman resminya, Jumat (29/5/2020).
Dalam restrukturisasi ini, pabrikan terbesar nomor dua di Jepang tersebut juga akan memangkas target utilitas produksi global hingga 20 persen dan biaya-biaya tetapnya.
Termasuk di dalamnya, memfokuskan operasi pada geografis tertentu, seperti Jepang, China, dan Amerika Utara, serta memanfaatkan aset aliansi guna mempertahankan bisnis sesuai di Amerika Serikat (AS), ASEAN, dan Eropa.
#Nissan CEO Makoto Uchida on our new transformation plan, which he announced earlier: "We are prioritizing product segments and core markets to bring Nissan back on track towards sustainable growth.” Learn more about the plan here: https://t.co/W7MHTNcIlQ pic.twitter.com/EuaGBhjFhs
— Nissan Motor (@NissanMotor) May 28, 2020
Melalui langkah yang disebut dengan "era baru Nissan-ness" itu, Nissan menargetkan margin laba operasi 5 persen dan pangsa pasar global sebesar 6 persen pada akhir tahun fiskal 2023.
Uchida juga menyampaikan, rencana empat tahun difokuskan pada dua bidang strategis, membangun reputasi Nissan untuk inovasi, keahlian, fokus pelanggan dan kualitas, di samping transformasi budaya yang berkelanjutan.
Baca juga: Ini Cara Nissan Edukasi Masyarakat soal Mobil Listrik
"Kami akan mengakui kesalahan kami di masa lalu dan mengarahkan ke masa depan dengan cara yang benar, tanpa ragu-ragu," lanjut dia.
Sebelumnya, Nissan melaporkan kerugian 671,2 miliar yen atau 6,2 miliar dolar AS pada tahun fiskal yang berakhir pada Maret 2020 lalu. Ini merupakan kerugian tahunan pertama sejak 2009, setelah dilanda krisis keuangan global.
Dari sisi produksi kendaraan secara global, disebutkan juga ada penurunan hingga 62 persen pada April dari tahun sebelumnya menjadi 150.388 kendaraan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.