JAKARTA, KOMPAS.com – Kebiasaan menginjak gas atau meraungkan mesin ketika akan mematikan mobil masih jadi fenomena di tengah pemilik kendaraan di Indonesia. Sejatinya, perlukah aktivitas ini dilakukan?
Baca juga: Harga Bekas MPV Murah Usai Lebaran, Mulai Rp 83 Jutaan
Ilustrasi perawatan aki pada mobil
Didi Ahadi, Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor, mengatakan, menekan gas sebelum mematikan mesin merupakan mitos pada pengemudi lama.
“Menginjak gas sebelum mematikan mesin dilakukan oleh pengemudi lama. Hal ini dilakukan agar alternator menghasilkan listrik dan di simpan di aki agar tidak tekor,” ucap Didi kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Hal ini bisa terjadi pada mobil-mobil lama, namun tergantung pada akinya juga. Untuk aki yang sudah tidak bisa menyimpan listrik, memang diperlukan untuk melakukan hal tersebut.
Baca juga: Ini Lokasi Samsat di DKI Jakarta yang Mulai Beroperasi
Namun seiring berjalannya waktu, mobil modern saat ini sudah tidak perlu lagi menekan gas sebelum mematikan mesinnya.
“Sudah tidak perlu menginjak gas lagi sebelum mematikan mesin mobil. Teknologi aki saat ini sudah semakin baik, tidak seperti jaman dulu,” kata Didi.
Menginjak gas sebelum mematikan mesin pada mobil modern tidak ada gunanya. Daripada membuang bensin dan menambah polusi, mesin mobil sekarang tinggal dimatikan saja, tanpa khawatir aki akan tekor.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.