Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengguna Motor Harus Lakukan Ini Apabila New Normal Diterapkan

Kompas.com - 21/05/2020, 12:41 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia akan memasuki fase baru dalam pandemi Covid-19 atau virus corona, yakni "New Normal". Di fase ini, pola hidup baru dengan cara menjalankan protokol kesehatan dalam aktivitas keseharian dianjurkan untuk ditingkatkan.

Sebenarnya, fase ini mirip dengan gerakan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang digalakkan Kementerian Kesehatan sejak awal 2016 lalu. Tapi, pola hidup ini juga disesuaikan dengan kondisi sekarang.

Baca juga: Bagaimana Aturan Berkendara Saat Penerapan New Normal Dimulai?

Khusus untuk pemotor, yang lebih rentan terpapar bakteri dan kuman dari jalanan, sangat dianjurkan untuk meningkatkan pola hidup bersih.

Salah satunya adalah dengan menjaga kebersihan dari perlengkapan berkendara, seperti helm, jaket, sarung tangan, dan masker. Dianjurkan untuk sering membersihkan perlengkapan berkendara tersebut.

1. Masker

Seorang pengendara motor memakai masker saat hari pertama penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) di kawasan Jalan Gatot Subroto, Denpasar, Bali, Jumat (15/5/2020). Pemkot Denpasar menerapkan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) dengan tahap awal dilaksanakan pada 15-30 Mei 2020 sebagai upaya untuk mempercepat penanganan COVID-19.ANTARA FOTO/FIKRI YUSUF Seorang pengendara motor memakai masker saat hari pertama penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) di kawasan Jalan Gatot Subroto, Denpasar, Bali, Jumat (15/5/2020). Pemkot Denpasar menerapkan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) dengan tahap awal dilaksanakan pada 15-30 Mei 2020 sebagai upaya untuk mempercepat penanganan COVID-19.

dr. Arina Hidayati, yang bertugas di Palang Merah Indonesia (PMI) cabang Surakarta, mengatakan, pengendara motor sebaiknya memiliki masker lebih dari satu. Tujuannya agar bisa dipakai bergantian saat yang satu sedang dicuci atau dibersihkan.

"Menurut anjuran pemerintah, masker perlu diganti setiap 4 jam. Tapi, kalau tidak bertemu dengan banyak orang bisa dipakai untuk seharian," ujar Arina, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.

Arina menambahkan, mencuci masker cukup mudah untuk dilakukan. Cukup direndam di dalam air yang sudah diberi sabun deterjen.

2. Helm

Blusnap Helmet, aksesoris helm full face anti pengap dan anti kabutKOMPAS.com/Dio Blusnap Helmet, aksesoris helm full face anti pengap dan anti kabut

Tugimin, Technical Support KYT Helmet, mengatakan, menjaga kebersihan helm saat musim wabah virus dan cuaca yang tak menentu sangat perlu dilakukan. Apalagi, bagi para pengguna roda dua yang diwajibkan memakai helm.

"Kebersihan helm bukan hanya bagian outer shell saja, tapi inner pad juga penting untuk selalu dibersihkan," ujar Tugimin, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.

Tugimin menambahkan, bagian lain yang tak kalah penting adalah bagian kaca, baik luar maupun dalam. Selain itu, bagian dalam dagu dan luar dagu juga tak kalah penting untuk dibersihkan.

"Selalu gunakan air bersih yang mengalir untuk membilas bagian depan dan dalam helm. Gunakan sabun atau pembersih antiseptic yang ramah untuk kulit manusia," kata Tugimin.

Baca juga: Jelang New Normal, Latih Kebiasaan Ini Setelah Berkendara

3. Sarung Tangan

Ilustrasi sarung tangan berkendaraIstimewa Ilustrasi sarung tangan berkendara

Untuk sarung tangan, Safety Riding Manager PT Astra Honda Motor (AHM) Johannes Lucky, menyarankan, untuk melakukan perawatan sarung tangan minimal sebanyak dua kali hingga tiga kali dalam seminggu.

"Caranya, rendam sarung tangan di dalam campuran air hangat yang ditambahkan dengan sabun cuci tangan atau sabun bayi selama 5-10 menit. Kemudian, bersihkan perlahan-lahan dengan menggunakan tangan agar tidak merusak lapisan protector pada sarung tangan," kata Lucky.

Lucky menambahkan, jangan gunakan sikat dalam proses pembersihan karena dapat mengakibatkan kerusakan pada sarung tangan. Bilas sarung tangan dengan air bersih. Khusus untuk bahan kulit, bersihkan sarung tangan tanpa merendamnya dalam air untuk menghindari kerusakan pada lapisan kulit.

Proses pengeringan, untuk bahan kain dapat dikeringkan di bawah sinar matahari. Sedangkan untuk sarung tangan berbahan kulit, proses pengeringan tidak dilakukan di bawah sinar matahari dan cukup mengandalkan embusan angin hingga benar-benar kering.

Pastikan kering hingga sisi dalam sarung tangan. Tidak perlu diperas agar tetap menjaga kualitas bahan kulit.

“Perawatan sarung tangan sangatlah penting untuk menjaga kualitas sarung tangan, mencegah bau dan berkembangnya kuman di dalam sarung tangan,” ujar Lucky.

4. Jaket

Cara merawat jaket motorFoto: Istimewa Cara merawat jaket motor

Peran jaket cukup penting karena selain meningkatkan penampilan juga terkait dengan kenyamanan dan keselamatan berkendara. Sama seperti barang lainnya jaket butuh perawatan, apalagi jika jaket tersebut sering dipakai buat berkendara sehari-hari.

Parts Accesoris & Apparel Manager PT Astra Honda Motor Tony Kurniawan, mengatakan, ikuti instruksi sesuai label yang terdapat dibalik jaket dalam melakukan pencucian. Jaket untuk bermotor memiliki jenis bahan yang berbeda-beda, sehingga petunjuk dalam melakukan pencucian menjadi kunci agar jaket lebih awet.

"Untuk perawatan yang lebih detail, dapat menyikat bagian-bagian yang kotor terlebih dahulu sebelum mencuci jaket. Gunakan sikat yang lembut beserta sabun cuci yang sudah dilarutkan dengan air," kata Tony.

Tony menambahkan, bila jaket tersebut berbahan kulit, hindari membersihkan dengan menyikat, cukup bersihkan dengan kain microfiber.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau