JAKARTA, KOMPAS.com - Selama masa pandemi Covid-19 penjualan truk dan bus di segmen kendaraan niaga cukup terpukul. Bahkan disebut turun 40 persen dari kondisi normal periode sama tahun lalu.
Chief operation officer (COO) PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) Santiko Wardoyo, mengatakan, kondisi ini terjadi sebab kendaraan niaga sangat berkait erat dengan keadaan ekonomi.
Baca juga: Reparasi Pelek Truk dan Bus biar Ekonomis, tapi Ada Syaratnya
"Kita bicara tentang mobil niaga atau komersial, ada kaitannya dengan ekonomi, jadi ini bukan bicara masalah emosional buying, tapi betul-betul rational buying jadi ekonomi yang sangat berperan penting," katanya dalam wawancara daring di Jakarta, Rabu (20/5/2020).
Santiko mengatakan, di beberapa sektor penjualan bus dan truk mengalami mati suri. Namun, ada beberapa sektor lain yang cukup bertahan.
"Mati suri yang jelas ini sektor di bus yang kaitannya dengan pariwisata itu boleh dibilang berat sekali. Paling kena banget di sektor bus atau berkaitan dengan turisme itu sangat berat," katanya.
"Kemudian mana yang masih bisa? (bertahan) saya lihat di masalah kargo itu jelas, kemudian juga logging itu masih ada, maining juga masih ada untuk melakukan peremajaan. Jadi sebetulnya sektor-sektor ini masih ada, masih berjalan," katanya.
Baca juga: Kebiasaan Pengemudi Bus dan Truk yang Keliru, Bikin Rem Blong
Meski masih punya peluang, tapi Santiko mengatakan bahwa itu sangat bergantung dari kesehatan lembaga pembiayaan. Sebab leasing company merupakan salah satu alat penggerak di dunia otomotif.
"Cuma sekali lagi permintaan ini tentunya harus direalisasikan dengan adanya badan penandaan. Pendanaan ini yang kadang yang sampai sekarang sering mengalami masalah untuk melakukan penandaan kepada customer," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.