Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 23/04/2020, 13:32 WIB
Penulis Ari Purnomo
|

SOLO, KOMPAS.com - Seperti halnya, Perusahaan otobus (PO) bus, pengusaha jasa perjalanan wisata atau travel dibidang transportasi juga berharap adanya relaksasi kredit sebagai usaha yang terdampak covid-19.

Seperti diketahui, bahwa pemerintah melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan memberikan relaksasi kredit bagi sejumlah usaha yang terkena dampak dari virus corona.

Pasalnya, usaha rental mobil maupun travel juga tidak luput dari imbas virus yang berasal dari Wuhan China tersebut.

Bahkan, pengusaha jasa perjalanan itu pun mengaku sama sekali tidak mendapatkan pemasukan sejak adanya pandemi corona.

Baca juga: Ini Komentar Pengusaha Penyedia Transportasi soal Larangan MudiK

Kondisi semakin parah ketika pemerintah mengeluarkan larangan mudik di momen Lebaran mendatang.

Mengingat, selama ini momen Lebaran menjadi waktu yang ditunggu-tunggu bagi pengusaha biro perjalanan untuk mendapatkan pemasukkan yang lebih.

Antrean kendaraan pada arus balik H+2 Lebaran di Jalur Selatan Lingkar Gentong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (7/6/2019). Satlantas Polres Tasikmalaya Kota memberlakukan sistem satu arah untuk kendaraan pemudik dari arah Jawa Tengah menuju Bandung dan Jakarta untuk mengurai kepadatan kendaraan.ANTARA FOTO/ADENG BUSTOMI Antrean kendaraan pada arus balik H+2 Lebaran di Jalur Selatan Lingkar Gentong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (7/6/2019). Satlantas Polres Tasikmalaya Kota memberlakukan sistem satu arah untuk kendaraan pemudik dari arah Jawa Tengah menuju Bandung dan Jakarta untuk mengurai kepadatan kendaraan.

Hal ini sebagaimana disampaikan oleh salah seorang pemilik usaha travel dan rental mobil Goedang Transport, Oky Orlando kepada Kompas.com, Rabu (23/4/2020).

Pria yang juga menjadi pengurus EMCI (Elf Mania Cinta Indonesia) itu mengatakan, bahwa selama ini pihaknya sangat kesulitan untuk memenuhi angsuran untuk belasan armada miliknya.

“Ada 13 armada yang masih proses kredit, kalau tidak ada pemasukan otomatis tidak ada uang untuk membayar angsuran setiap bulannya. Dan sejak Februari hingga Maret saya juga sudah tidak mengangsur,” ucapnya.

Baca juga: Resmi, Jokowi Larang Mudik di Tengah Pandemi Corona

Oky menambahkan, dengan kondisi seperti ini adanya bantuan dari pemerintah berupa relaksasi kredit sangat dibutuhkan oleh para pengusaha.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke