SOLO, KOMPAS.com - Seperti halnya, Perusahaan otobus (PO) bus, pengusaha jasa perjalanan wisata atau travel dibidang transportasi juga berharap adanya relaksasi kredit sebagai usaha yang terdampak covid-19.
Seperti diketahui, bahwa pemerintah melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan memberikan relaksasi kredit bagi sejumlah usaha yang terkena dampak dari virus corona.
Pasalnya, usaha rental mobil maupun travel juga tidak luput dari imbas virus yang berasal dari Wuhan China tersebut.
Bahkan, pengusaha jasa perjalanan itu pun mengaku sama sekali tidak mendapatkan pemasukan sejak adanya pandemi corona.
Kondisi semakin parah ketika pemerintah mengeluarkan larangan mudik di momen Lebaran mendatang.
Mengingat, selama ini momen Lebaran menjadi waktu yang ditunggu-tunggu bagi pengusaha biro perjalanan untuk mendapatkan pemasukkan yang lebih.
Hal ini sebagaimana disampaikan oleh salah seorang pemilik usaha travel dan rental mobil Goedang Transport, Oky Orlando kepada Kompas.com, Rabu (23/4/2020).
Pria yang juga menjadi pengurus EMCI (Elf Mania Cinta Indonesia) itu mengatakan, bahwa selama ini pihaknya sangat kesulitan untuk memenuhi angsuran untuk belasan armada miliknya.
“Ada 13 armada yang masih proses kredit, kalau tidak ada pemasukan otomatis tidak ada uang untuk membayar angsuran setiap bulannya. Dan sejak Februari hingga Maret saya juga sudah tidak mengangsur,” ucapnya.
Oky menambahkan, dengan kondisi seperti ini adanya bantuan dari pemerintah berupa relaksasi kredit sangat dibutuhkan oleh para pengusaha.
“Maka dari itu kami pelaku transportasi meminta perhatian pemerintah untuk penundaan sementara angsuran,untuk saat ini justru ojol yg merasa paling terdampak tanpa disadari ojol masih bisa kerja cari nafkah,” katanya.
Tapi, lanjutnya, para pengusaha jasa transportasi serta kru sudah jelas tidak ada lagi pemasukkan. Hal ini disebabkan karena tidak ada lagi pemesanan perjalanan dan juga pembatalan pemesanan yang sudah dilakukan.
“Kemarin saya sempat muter di beberapa finance yang terkait kontrak kredit dengan perusahaan transportasi saya,tapi sama sekali tidak ada solusi. Solusi dari finance justru memberatkan beban debitur, belum lag kita butuh pemulihan setelah pandemi ini,” ucapnya.
Pemilik rental mobil di Solo, Ajibon Trans, Adjie Atmodiwiryo mengatakan hal yang sama. Menurutnya, dengan tidak adanya pemasukan sama sekali pihaknya berharap agar dibebaskan dari angsuran minimal selama tiga bulan.
“Kalau bisa dikasih kelonggaran agar tidak mengangsur dulu selama tiga bulan karena tidak ada pemasukkan, tetapi leasing juga tidak bisa,” ucapnya.
Adji menambahkan, pihaknya pun meminta restrukturisasi untuk perpanjangan tempo pinjaman.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/04/23/133200215/terdampak-corona-pengusaha-rental-mobil-minta-keringanan-kredit