JAKARTA, KOMPAS.com – Kondisi Indonesia saat ini yang masih dilanda virus corona atau covid-19 membuat pemerintah menganjurkan masyarakat untuk tetap di rumah dan tidak bepergian.
Masyarakat yang tidak berpergian membuat pengusaha otobus (PO) mengurangi armadanya karena sepi penumpang. Lalu saat ini juga diterapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang membatasi jumlah penumpang dalam satu bus.
Bus antar kota antar provinsi (AKAP) yang beroperasi saat PSBB hanya boleh mengisi 50 persen dari total kapasitas dari kursinya. Melihat trayek bus AKAP yang cukup jauh, pengurangan kapasitas dari penumpang belum bisa menutupi operasionalnya.
Baca juga: Harga Mobil Bekas Anjlok, Lebih Banyak Orang Jual daripada Beli
Misalnya bus AKAP dengan trayek Wonosari – Jakarta peulang pergi (PP) harus mengisi bahan bakar solar 450 liter, untuk biaya tol Rp 825.000 PP, cuci bus dua kali Rp 100.000, penyusutan ban oli dan suku cadang Rp 400.000 setiap PP, belum termasuk gaji pengemudi dan kernetnya.
Adi Prasetyo, Direktur Operasional PO Maju Lancar yang memiliki trayek tersebut, mengatakan, untuk kelas yang beroperasi juga hanya VIP dan eksekutif. Armada yang berangkat juga hanya satu bus.
“Misalnya untuk rute Tangerang biasa yang jalan itu enam armada, saat ini hanya satu saja. Begitu juga ke trayek lain, hanya satu armada yang berangkat,” ucap pria yang biasa disapa Didit kepada Kompas.com belum lama ini.
Baca juga: Kabar Jimny Diproduksi di India, Ini Kata Suzuki Indonesia
Jika dihitung, untuk isi solar dengan trayek di Wonosari – Jakarta harus mengeluarkan Rp 4,2 juta ditambah biaya lainnya menjadi Rp 6,1 juta untuk pulang pergi. Sedangkan bus hanya bisa diisi oleh setengah dari kapasitasnya.
Untuk harga tiket kelas eksekutif dihargai Rp 235.000 dan maksimal memuat 14 orang sekali jalan. Untuk yang VIP dihargai Rp 195.000 dan maksimal memuat 16 orang. Jika ditotal jumlah pendapatan dari penjualan tiket, belum bisa menutupi biaya operasional.
Belum lagi karena imbauan untuk tetap di rumah dan tidak bepergian, penumpang bus juga tidak terisi penuh. Selain itu harga tiket bus dipastikan naik untuk menutupi biaya operasional.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.