Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seperti Ini Kondisi Ban Tubeless yang Sulit Diperbaiki

Kompas.com - 31/03/2020, 14:42 WIB
Gilang Satria,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ban jenis tubeless dianggap lebih kuat ketimbang tube type. Ban jenis ini tidak mudah kempis atau bocor, selama paku atau benda tajam yang menusuk ban tidak dicabut.

Meski demikian ada beberapa kondisi yang membuat ban tubeless jadi kurang layak lagi untuk dipakai. Seperti disebutkan oleh On Vehicle Test PT Gajah Tunggal Tbk, Zulpata Zainal.

Baca juga: Sebelum Ganti Pelek Mobil, Pahami Dulu Ukuran PCD

"Paling parah yang sudah tidak bisa diperbaiki itu kalau bagian bead, yakni bagian ban yang menempel di pelek, rusak. Isi bead adalah kawat baja, kalau bagian itu sudah melengkung atau karatan, sobek lapisan karetnya sampai keluar benangnya, itu tidak bisa diperbaiki," kata Zulpata kepada Kompas.com, Selasa (31/3/2020).

Test Drive Mitsubishi XpanderKOMPAS.com/Dio Test Drive Mitsubishi Xpander

Zulpata mengatakan, biasanya bead ban sering rusak karena salah saat mau memasang atau melepas ban dari pelek. 

"Sering terjadi itu misalnya tukang pasang ban kurang bagus, sempurna, mencungkil dan sobek, kalau sudah sobek tidak bisa dipebaiki lagi, sudah tidak bisa diapa-apain lagi," katanya.

"Karena kalau sudah melengkung, ban jadi tidak mencengkeram bibir pelek secara maksimal. udara bisa lolos dari situ," katanya.

Baca juga: Separah Apa Kebocoran Ban Mobil Masih Bisa Diperbaiki?

Kemudian kondisi lain, yakni jika mengalami kondisi bocor di bagian dinding ban. Seperti diketahui, saat mobil berjalan dinding ban merupakan bagian yang mengalami tekanan paling besar.

"Ini memang dilema, dari pabrikan untuk ban radial saja hanya dua lapis tidak ada yang lebih, itu kalau sobek di situ pasti lemah. Cuma ada beberapa penambal ban bilang bisa bahkan memberikan garansi, tapi untuk saya pribadi belum coba dan sebetulnya tidak berani," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau