JAKARTA, KOMPAS.com – Di tengah meluasnya penyebaran virus corona atau Covid-19, banyak masyarakat yang diminta untuk tetap tinggal di rumah, bahkan bekerja di rumah. Namun di luar itu, ada pekerjaan yang terus berjalan, salah satunya pengemudi truk.
Pengemudi truk terus bekerja untuk mengirim logistik dan bahan-bahan lain. Namun, penyebaran virus corona ini juga berdampak ke pengiriman barang, ada yang naik dan turun.
Kyatmaja Lookman, Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo), mengatakan, ada dampak pada volume pengiriman barang di tengah wabah corona ini.
Baca juga: Pahami Arti dari Angka dan Huruf di Tuas Transmisi Mobil Matik
“Sektor pengiriman barang berupa makanan, minuman, kesehatan, alat-alat sanitasi, dan kebersihan volumenya naik berkisar 20 sampai 30 persen. Namun pada sektor lainnya, ada penurunan cukup dalam, 30 sampai 40 persen,” ucap Kyatmaja saat dihubungi Kompas.com belum lama ini.
Namun seiring dengan tetap bekerja para pengemudi, Kyatmaja menyayangkan sulitnya mendapatkan Alat Pelindung Diri (APD). Padahal bisa dikatakan pengemudi memiliki tugas yang penting dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
Baca juga: Toyota Starlet Mau Hidup Lagi?
“APD seperti masker, hand sanitizer, dan semprotan disinfektan saat ini jumlahnya masih kurang memadai. Kita bertugas untuk tetap menyuplai barang agar kebutuhan masyarakat tetap ada,” kata Kyatmaja.
Pengemudi truk bisa dibilang rawan tertular virus corona. Pekerjaannya yang menemui banyak orang seperti di gudang dan mengirimkan barang, bisa jadi tertular dari orang yang ditemui saat bekerja. Khawatir pengemudi juga menularkan ke orang lain.
“Kita juga menghimbau pabrik dan gudang agar menambah tempat cuci tangan,” ujar Kyatmaja.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.